MATERI KULIAH PERDANA BPIP

Oleh : Nasrudin Joha 

Setelah menuai kritik publik begitu keras, hingga dalam milad FPI HRS juga mengkritik eksistensi BPIP bahkan menuntut BPIP dibubarkan, akhirnya BPIP angkat bicara. Seperti biasa, peran ini bukan disuarakan oleh Megawati, Try Sutrisno, Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Ma'aruf Amin, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, atau Wisnu Bawa Tenaya. Peran ini DISUARAKAN OLEH BEGAWAN BPIP YANG PALING GIGIH, MAHFUD MD.

Untuk menjawab kritik HRS, Berkata Mahfud MD :

"Orang Jawa bukan orang Batak, Orang Aceh bukan orang Bugis, orang Sasak bukan orang Papua, orang Madura bukan orang Betawi, orang Dayak bukan orang Melayu. Tapi orang2 Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Betawi, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dll, adalah orang2 Indonesia"

Hore, hidup Pancasila, itulah jawaban sekaligus solusi dari begawan BPIP, Mahfud MD.

Saat terjadi kerusuhan di Papua, abainya negara untuk melayani rakyat Papua dan tak berani bersikap tegas pada sparatis OPM, begawan BPIP juga diam. Namun, juru bicara BPIP, begawan BPIP yang paling tangguh, yang komitmen mempertanggungjawabkan gaji ratusan juta yang diterimanya tiap bulan, kembali berkata :

"Orang Jawa bukan orang Batak, Orang Aceh bukan orang Bugis, orang Sasak bukan orang Papua, orang Madura bukan orang Betawi, orang Dayak bukan orang Melayu. Tapi orang2 Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Betawi, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dll, adalah orang2 Indonesia"

Hore, hidup Pancasila, itulah jawaban sekaligus solusi dari begawan BPIP, Mahfud MD.

Ketika ada problem berbangsa, salah satu elemen anak bangsa (baca: Banser) mengaku paling Pancasila, paling NKRI, dan seenak hati menuding pihak lainnya radikal, anti Pancasila dan anti NKRI, apa peran BPIP ? 

Juru bicara BPIP, begawan BPIP yang paling tangguh, yang komitmen mempertanggungjawabkan gaji ratusan juta yang diterimanya tiap bulan, kembali berkata :

Orang Jawa bkn orang Batak; orang Aceh bkn orang Bugis; orang Sasak bkn orang Papua; orang Madura bkn orang Betawi. Orang Dayak bkn orang Melayu. Tp orang2 Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Betawi, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dll adalah orang2 INDONESIA.🇲🇨🇲🇨🇲🇨

— Mahfud MD (@mohmahfudmd) August 25, 2019

"Orang Jawa bukan orang Batak, Orang Aceh bukan orang Bugis, orang Sasak bukan orang Papua, orang Madura bukan orang Betawi, orang Dayak bukan orang Melayu. Tapi orang2 Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Betawi, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dll, adalah orang2 Indonesia"

Hore, hidup Pancasila, itulah jawaban sekaligus solusi dari begawan BPIP, Mahfud MD.

Ketika kedaulatan negara terancam, serbuan TKA China bahkan serbuan Rektor China menginvasi NKRI, semua begawan BPIP mingkem. Megawati, Try Sutrisno, Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Ma'aruf Amin, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe dan Wisnu Bawa Tenaya diam seribu bahasa. 

Lagi-lagi, Juru bicara BPIP, begawan BPIP yang paling tangguh, yang komitmen mempertanggungjawabkan gaji ratusan juta yang diterimanya tiap bulan, kembali berkata :

"Orang Jawa bukan orang Batak, Orang Aceh bukan orang Bugis, orang Sasak bukan orang Papua, orang Madura bukan orang Betawi, orang Dayak bukan orang Melayu. Tapi orang2 Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Betawi, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dll, adalah orang2 Indonesia"

Hore, hidup Pancasila, itulah jawaban sekaligus solusi dari begawan BPIP, Mahfud MD.

Saat negara bikin kebijakan lucu, mau mindahin ibukota. Terjadi perdebatan publik, BPIP juga bungkam. 

Kembali Juru bicara BPIP, begawan BPIP yang paling tangguh, yang komitmen mempertanggungjawabkan gaji ratusan juta yang diterimanya tiap bulan, kembali berkata :

"Orang Jawa bukan orang Batak, Orang Aceh bukan orang Bugis, orang Sasak bukan orang Papua, orang Madura bukan orang Betawi, orang Dayak bukan orang Melayu. Tapi orang2 Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Betawi, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dll, adalah orang2 Indonesia"

Hore, hidup Pancasila, itulah jawaban sekaligus solusi dari begawan BPIP, Mahfud MD.

Itulah, jurus andalan BPIP yang dilafadzkan Mahfud MD. Mata ajar BPIP, yang anak SD pun tahu tentang itu.

Karenanya, wajar jika ada tuntutan BPIP dibubarkan. Sebab, tak ada guna BPIP. Hanya bikin rakyat gemes, orang kerjanya Ga jelas bergaji ratusan juta rupiah. Sementara rakyat peras keringat banting tulang untuk mencukupi kebutuhan nafkah. [].