Ustaz Abdul Somad (UAS) memenuhi panggilan Majelis Ulama Indonesia (MUI). UAS untuk mengklarifikasi soal ceramahnya tentang salib yang sedang viral didunia maya. Beliau tiba di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019) pukul 15.52 WIB.
Dalam press rilisnya dikantor MUI, UAS menyampaikan bahwa beliau sebagai anggota komisi fatwa MUI propinsi Riau, kedatangannya ke MUI pusat dalam rangka silaturahim, tapi bukan berarti kehadiran antara bawahan atasan, karena MUI itu bukan perusahaan, tapi silaturahim Ustadz-ustadz didaerah ke Ulama-ulama di MUI pusat.
Selanjutnya UAS menjelaskan bahwa yang pertama ceramah tersebut dalam rangka menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, yang ke dua kajian tersebut dilaksanakan ditempat tertutup, bukan ditempat terbuka, yakni bukan tanah lapang atau tabligh akbar terbuka.
Pada sesi tanya-jawab dengan wartawan beliau menjelaskan bahwa kajiannya tersebut dalam rangka menjawab pertanyaan tentang aqidah agama Islam ditengah komunitas umat Islam didalam rumah Ibadah (Masjid). "Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan tersebut apakah saya musti meminta maaf ?" tegas UAS, kemudian Beliau memberikan contoh dengan menukil surat al-Maidah ayat 73, yang artinya "....Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga...".
"Saya jelaskan itu ditengah umat islam, otomatis orang luar yang mendengar itu tersinggung apa tidak ?..." Tanya UUS
Yang hadir pun kompak menjawab "Tersinggung...!"
UAS pun bertanya lagi "Apa perlu saya minta maaf...?", Yang hadir menjawab "Tidak...!"
"Nah itu udah itu dijawab..kalau saya meminta maaf otomatis ayat itu mesti dibuang.. Naudzubillah..", lanjut UAS.
Mengakhiri sesi tersebut UAS berkata "Saya dimana-mana ceramah tak mungkin saya tanya satu-satu.. "matikan hape.. matikan". Saya dimana-mana ceramah hape orang hidup, merekam..tak bisa saya larang-larang itu, karna dia mau buat pengajian, tak mungkin saya buat perjanjian.. "semua yang masuk sini materai 6000 tak boleh kalian sebarkan, payah sekali kalau ceramah begitu...", pungkasnya. []
Simak videonya ;
Dalam press rilisnya dikantor MUI, UAS menyampaikan bahwa beliau sebagai anggota komisi fatwa MUI propinsi Riau, kedatangannya ke MUI pusat dalam rangka silaturahim, tapi bukan berarti kehadiran antara bawahan atasan, karena MUI itu bukan perusahaan, tapi silaturahim Ustadz-ustadz didaerah ke Ulama-ulama di MUI pusat.
Selanjutnya UAS menjelaskan bahwa yang pertama ceramah tersebut dalam rangka menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, yang ke dua kajian tersebut dilaksanakan ditempat tertutup, bukan ditempat terbuka, yakni bukan tanah lapang atau tabligh akbar terbuka.
Pada sesi tanya-jawab dengan wartawan beliau menjelaskan bahwa kajiannya tersebut dalam rangka menjawab pertanyaan tentang aqidah agama Islam ditengah komunitas umat Islam didalam rumah Ibadah (Masjid). "Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan tersebut apakah saya musti meminta maaf ?" tegas UAS, kemudian Beliau memberikan contoh dengan menukil surat al-Maidah ayat 73, yang artinya "....Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga...".
"Saya jelaskan itu ditengah umat islam, otomatis orang luar yang mendengar itu tersinggung apa tidak ?..." Tanya UUS
Yang hadir pun kompak menjawab "Tersinggung...!"
UAS pun bertanya lagi "Apa perlu saya minta maaf...?", Yang hadir menjawab "Tidak...!"
"Nah itu udah itu dijawab..kalau saya meminta maaf otomatis ayat itu mesti dibuang.. Naudzubillah..", lanjut UAS.
Mengakhiri sesi tersebut UAS berkata "Saya dimana-mana ceramah tak mungkin saya tanya satu-satu.. "matikan hape.. matikan". Saya dimana-mana ceramah hape orang hidup, merekam..tak bisa saya larang-larang itu, karna dia mau buat pengajian, tak mungkin saya buat perjanjian.. "semua yang masuk sini materai 6000 tak boleh kalian sebarkan, payah sekali kalau ceramah begitu...", pungkasnya. []
Simak videonya ;
Posting Komentar