Oleh : Nasrudin Joha
Jokowi kembali menegaskan Pancasila adalah ideologi Indonesia. Jokowi menegaskan tak ada toleransi bagi pengganggu Pancasila.
Menurutnya, seharusnya tak ada lagi rakyat Indonesia yang mempermasalahkan Pancasila. Rakyat Indonesia adalah rakyat yang ber-bhineka tunggal ika. (13/12).
Walah Pak jokowi, rakyat ini tidak pernah mempersoalkan Pancasila. Rakyat ini cuma mempersoalkan BPJS yang naik, TDL yang naik, BBM naik, utang yang naik, harga-harga naik, itu yang bikin pusing rakyat.
Rakyat pusing dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, ekonomi melesu, PHK massal dimana-mana, pada saat yang sama penguasa sibuk tereak radikal-radikul. Ingat Pak, di periode Pak Jokowi ada rakyat kelaparan jumlahnya 22 juta Pak.
Coba Kalo angka kelaparan 22 juta itu dihilangkan, TDL murah, BBM murah, sembako murah, pendidikan murah, kesehatan murah, selesai Pak. Tak ada kritik rakyat.
Pak Jokowi juga tak perlu tereak-tereak Pancasila, mengaku paling Pancasila, meminta semua rakyat untuk taat pada Pancasila, tidak perlu. Urusan rakyat itu bukan Pancasila , tapi kebutuhan hidup yang harus dicukupi.
Perut lapar itu tidak akan kenyang disuguhi Pancasila. Tunggakan BPJS ke rumah sakit itu tidak akan lunas dibayar dengan "rapalan Pancasila", semua persoalan rakyat ini tidak bisa selesai dengan Pancasila.
Belum lagi menurut Rocky Gerung, Anda tak paham Pancasila. Bagaimana Anda mau mengajari rakyat tentang Pancasila, Lha wong Anda sendiri tidak paham ?
Coba undang itu Rocky Gerung, jelaskan kepada Rocky tentang Pancasila. Kalau Pak Jokowi paham, baru bicara didepan rakyat tentang Pancasila.
Kami ini bosan, setiap hari diceramahi Pancasila tetapi hidup kami terus susah. Tiap hari kami dibohongi dengan janji-janji yang tak kunjung dipenuhi.
Janji kartu-kartu Anda itu Kemana ? Ini putra kami sudah siap menganggur jadi batal menganggur, karena janji Anda yang tak jadi menggaji pengangguran. Itu 66 janji politik pada saat Pilpres 2014 nasibnya bagaimana ?
Bosan kami tiap hari diceramahi Pancasila, sementara perilaku pejabat korup semua. Ulama kami berdakwah dipenjara, mau bebas di PHP, sementara koruptor mendapat fasilitas grasi. Kami ogah dengar ceramah Pancasila-pancasila lagi. [].
Posting Komentar