1001 Pertanyaan untuk PBNU

Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani

Gempar! PBNU "berhubungan intim" dengan Amerika guna pemberantasan terorisme di Indonesia. Bagi sebagian orang mungkin ini sangat mengagetkan, tetapi bagi saya tidak. Pada tahun 2013 saya sudah menulis artikel yang berjudul "Membongkar Proyek Demokrasi ala PBNU Abad 21." Tulisan ini viral, hingga menjadi pembahasan di banyak website termasuk situs resmi NU sendiri.

Pada saat itu Said Aqil pernah menyampaikan sendiri perihal kerjasamanya dengan Amerika, yakni dalam rangka mengkampanyekan ide-ide Demokrasi dan HAM yang harus terus dijunjung tinggi. Jadi sebetulnya sudah lama PBNU dan Amerika menjalin hubungan yang harmonis, bukan baru kali ini terjadi.

Langkah PBNU saat itulah di antaranya yang membuat saya berpikir serius, kok bisa PBNU bekerjama dengan Amerika yang sudah jelas-jelas kafir harbi. Jika saja NU mengkampanyekan Demokrasi tidak bergandengan tangan dengan Amerika, mungkin saya tidak akan berpikir serius saat itu. Sayangnya itu tidak terjadi.

Setelah dekat dengan Amerika PBNU justru semakin benci terhadap saudara-saudaranya di FPI, HTI dan Ormas-ormas Islam lainnya yang lantang memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah di dunia Islam. Ada apa ini ?
Jelas saja, Amerika semakin sayang kepada NU dengan sikapnya yang semacam itu. Sekali lagi, ada apa ini ?

Sebagaimana diketahui Amerikalah yang sudah menjajah Irak, Afghanistan dan negeri-negeri kaum muslimin lainnya. Mereka pula yang saat ini mendukung penuh langkah Israel menjadikan Yerussalem-Palestina sebagai ibu kotanya.

Sementara itu, FPI dan Hizbut Tahrir lah yang paling lantang mengecam Amerika dan sekutunya. Bahkan HT berjanji akan membalas semua kejahatan yang dilakukan Amerika dan sekutunya jika umat Islam berhasil disatukan dalam naungan institusi Khilafah yang diperjuangkannya.

Lalu, mengapa yang dibenci PBNU itu FPI dan HTI? Salahkah cita-cita mereka yang hendak mempersatukan umat Islam sedunia itu? Salahkah mereka yang memposisikan Amerika dan Israel sebagai kaum kafir harbi itu?

Mengapa yang dirangkul PBNU justru Amerika? Benarkah langkah Amerika yang sudah menjajah negeri-negeri umat Islam itu? Benarkah sikap Amerika yang mendukung Israel agar sepenuhnya menjajah Palestina itu? Menurut PBNU, Amerika dan Israel termasuk kafir dzimmi kah, atau kafir harbi ?

Jika memang PBNU anti terorisme dan radikalisme, mengapa tidak diajukan persyaratan kepada Amerika, "Apabila AS serius mau bekerjasama dengan PBNU dalam pemberantasan terorisme, tolong hentikan penjajahan kalian di Irak, Afghanistan, Palestina dan negeri-negeri Muslim lainnya." Kenapa ini tidak disampaikan oleh PBNU di hadapan pemerintah Amerika saat itu?

Afwan, saya banyak mengajukan pertanyaan semacam itu, karena saya tau orang-orang di PBNU bukanlah sekelas Nabi Khidir as. yang tidak boleh ditanya ketika secara kasat mata melakukan pelanggaran, membenci teman seagama, mesra dengan kaum kafir penjajah. Nabi Khidir bersikap atas wahyu Allah swt., sementara PBNU ?

Laahaula walaa quwwata illaa billaah

#KhilafahAjaranIslam
#ReturnTheKhilafah
Cirebon, 21 Mei 2018

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget