Kembali, #BenderaTauhid dikriminalkan


Oleh : A. Sakhroni

Akhir-akhir ini, upaya-upaya untuk Kriminalisasi bendera tauhid kembali terulang. Dari mulai Statement gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang dimuat headline kompas menyatakan "tidak ada ampun soal pengibaran bendera HTI", juga peristiwa perebutan bendera tauhid oleh oknum panitia hari santri di cianjur.

Permasalahan tentang definisi bendera tauhid ini seharusnya sudah clear, mengacu pada pernyataan MUI bahwa Bendera tauhid bukanlah bendera HTI (https://nasional.okezone.com/read/2018/10/24/337/1968118/mui-bendera-tauhid-yang-dibakar-bukan-bendera-hti)

dan juga pernyataan dari mendagri, bahwa yang dilarang adalah bendera HTI sedangkan untuk bendera Tauhid tidak ada larangan (https://www.kemendagri.go.id/berita/baca/14409/kemendagri-tak-larang-bendera-tauhid-melainkan-bendera-hti)

Dari pernyataan tersebut sekaligus mengkonfirmasi bahwa bendera HITAM dan PUTIH bertuliskan kalimat tauhid itu bukan bendera HTI melainkan bendera Tauhid.

Disatu sisi, HTI sendiri bukanlah partai terlarang seperti halnya PKI, karena pemikiran dan aktivitas HTI berlandaskan aqidah Islam. dalam hal ini HTI adalah korban dari situasi politik yang tidak menginginkan HTI berdiri bebas melakukan aktivitasnya.

Entah apa yang merasuki mereka, seolah akal fikirannya tidak menerima keberadaan bendera tauhid sebagai bagian dari Islam, bendera pemersatu umat islam, upaya-upaya untuk mengkriminalkannya terus mereka lakukan.

Harus ada upaya hukum untuk membuat aspek jera terhadap mereka, agar kejadian-kejadian ini tidak kembali terulang. Tapi tentu saja sesuatu hal yang sangat sulit, karena kriminalisasi terhadap bendera tauhid dilakukan oleh mereka yang notabene pendukung kekuasaan. Maka wajar jika umat Islam menilai kriminalisasi ini didukung oleh penguasa.

Hanya saja mereka (penguasa) tidak berani langsung menyatakan larangan terhadap bendera tauhid, karena bendera tersebut sudah ada dihati dan dilindungi umat, maka lewat propaganda dan upaya-upaya jahat lainnya terus mereka lakukan dengan harapan bisa memisahkan bendera tauhid dari dekapan umat.

Untuk itu Umat harus tetap bersatu, jangan terbawa oleh propaganda murahan. Apa yang dilakukan oleh santri cianjur patut diacungkan jempol, dicontoh oleh santri lainnya, dengan gigih mereka mempertahankan dan menasehati oknum yang merampas bendera tauhid tersebut.

Malulah oleh mereka wahai oknum, seorang tua bangka dinasehati oleh anak kecil, dan berlaku bijaklah menerima nasihat tersebut, sebagaimana amirul mukminin sayyidina Umar bin Khattab dinasehati oleh anak kecil untuk tetap berada dalam ketaqwaan [].

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget