AHOK DAN LUKA LAMA KAUM MUSLIMIN


Oleh : Nasrudin Joha 

Nampaknya kuasa akan kembali menujukan sikap jumawa. Pemegang kebijakan di negeri ini, tak menghiraukan lagi perasaan dan suasana kebatinan umat. Mereka hanya berjalan diatas koridor kekuasaan sambil berteriak "saya berkuasa, rakyat bisa apa " ?

Ahok sang penista agama, diisukan akan menduduki jabatan direksi BUMN. Baru kabar saja, isu ini telah memantik kemarahan dan rasa jengkel umat Islam. Betapa tidak ?

Ahok adalah simbol penista agama Islam, meski telah dihukum namun perasaan tersakiti umat ini tidak hilang. Andai saja hukum Islam yang berlaku di negeri ini, tentu hanya hukuman mati yang setimbang dengan kejahatan Ahok terhadap perasaan umat Islam.

Ini negeri mayoritas muslim, mengelola mayoritas uang kaum muslimin. BUMN adalah badan usaha yang mengurusi hajat mayoritas kaum muslimin, menyediakan barang dan jasa untuk kaum muslimin, mengambil harga dari kompensasi barang dan jasa yang disediakan kepada kaum muslimin.

Lantas, bagaimana urusan penting ini diserahkan kepada Ahok ? Apa tidak ada lagi putra terbaik umat ini yang bisa mengurusi BUMN ? Apa prestasi Ahok mengurusi usaha BUMN selain fasih mengumbar ucapan 'Tai' ?

Ahok telah dihukum dan berusaha menormalisasi kehidupan rumah tangga setelah cerai itu urusan pribadi dia, dia punya hak untuk memperbaiki diri jika saja benar itu keinginan dan niat tulusnya. Tapi untuk mengurusi kemaslahatan umat ini ? Melayani umat ini ? Menyediakan produk layanan atau jasa bagi umat ini ? No Way.

Kasus-kasus Ahok tak diusut saja sudah membuat dada umat ini sakit, apalagi orang dengan segudang masalah ini diberi mandat mengurusi urusan umat. Bisa meledak dada umat ini.

Erick Tohir bisa saja berlaku jumawa baik karena Jokowi atau hal yang lain, memaksakan diri mengangkat Ahok mengelola BUMN. Tapi ingat, rasa enggan dan penentangan umat ini akan menjadi masalah bagi Eric Thorir dikemudian hari.

Jika sampai isu ini menjadi kabar nyata, menjadi keputusan mengurusi BUMN, saya tidak tahu betapa rendah harga diri umat Islam. Umat ini perasaannya benar-benar diabaikan, keberadaannya tak diindahkan.

BUMN bukan lagi perseroan negara, tapi perseroan privat dimana para penguasa menjadi pemegang sahamnya. Semua kebijakan terserah mereka, rakyat dianggap tak punya saham karenanya tak perlu diindahkan.

Luar biasa negeri ini, negeri mayoritas muslim tapi tidak memberi apresiasi dan penghargaan kepada umat Islam. Negeri sekuler yang sangat radikal menentang eksistensi umat Islam. [].

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget