Oleh : Nasrudin Joha
Cara terbaik untuk memperbaiki keadaan itu dengan falsafah 'salah seleh', yang salah lebih baik menginsyafi kesalahan, muhasabah diri, bertaubat, lalu berkomitmen untuk tidak mengulangi. Bukan sebaliknya, membela diri dengan mencari berbagai dalih pembenar, baik alasan sekenanya hingga argumentasi yang jika dibaca awam seolah ilmiyah padahal ngawur.
Begitu juga, dengan apa yang dialami Muwafiq. Dia, tidak seleh, bahkan terus mengumbar 'pledoi' dibungkus permintaan maaf. Dalam pledoi itu, bukannya menuai simpati, publik dan khususnya umat Islam yang marah semakin meninggi amarahnya karena tidak jujurnya pengakuan salah dan permintaan maaf yang diunggah.
Lebih jauh, yang paling fatal adalah gerombolan 'Muwafiq Fans Club' yang menarik isu personal Muwafiq ini ke isu organisasi, membela membabi buta, sampai mengunggah tagar #KamiBersamaMuwafiq. Ini kan bukan bikin damai justru ngajak ribut ?
Akhirnya, muncul narasi pembanding tagar #KamiBersamaRasulullah, bingung kan ? Kalau umat ini terbelah, diminta memilih bersama Muwafiq atau Rasulullah SAW, tentu saja semua akan memilih bersama Rasulullah SAW.
Wis lah, opo wae alasannya Muwafiq kuwi salah. Jangan memperbesar masalah dengan membela orang yang salah. Yang benar, menasihati yang salah agar segera bertaubat. Itu penyelesaian agama.
Sementara, penyelesaian hukum negara itu ya lapor polisi. Ketimbang perkara meluas, makin diketahui banyak orang, kemudian dipahami lain sehingga orang umum menjadi semakin 'gemas' dan mengambil tindakan sendiri ?
Jadi proses hukum itu sebenarnya cara lain untuk melindungi Muwafiq. Jika Muwafiq di penjara, maka orang akan melihat telah ada proses hukum, sehingga kegaduhan akan mereda, amarah juga akan sirna.
Tapi jika perkara dibiarkan, Muwafiq fans Club justru mengunggah perang narasi ? Membela Muwafiq dengan berbagai cara ? Melupakan keutamaan membela Rasululah SAW ? Ya, bisa jadi urusannya makin runyam dan makin panjang.
Saya paham, berat untuk seleh dan mengaku salah, kemudian terima dengan konsekuensinya. Tapi bagi seorang Muwafiq, beliau pasti kuat, pasti bisa melalui hari-hari sulit di penjara.
Toh, didalam penjara Muwafiq masih bisa terus memperbaiki diri, memperdalam ilmu, sehingga kelak bisa berfikir sebelum bicara. Jangan kebalik, ngomong dulu baru mikir.
Jadi, Ayolah Muwafiq fans Club, berhentilah mengumbar narasi membela membabi buta. Biasa aja keles, proses hukum itu biasa, wong banyak orang juga pernah mengalami hal yang sama.
Jangan mengorbankan reputasi organisasi hanya untuk membela Muwafiq. Masih banyak, ulama dan tokoh lain yang lebih 'alim dan tawadlu, yang lebih bisa menjaga Marwah dan merepresentasikan organisasi. [].
Posting Komentar