LAPORAN DITOLAK KOK BAWA-BAWA ORANG LAMPUNG ? MAKANYA, SAYA OGAH MELAYANI DEBAT KHILAFAH MEGA DAN PDIP


Oleh : Nasrudin Joha 

Ada-ada saja kelakuan kader PDIP ini, pada Senin (9/12) Polri Tolak Laporan Dugaan Pelecehan Jokowi oleh Rocky Gerung. Uniknya bukannya melengkapi berkas laporan, Henry Yosodiningrat yang tak lain sejawat dari Junimart Girsang di PDIP selaku Pelapor malah mengunggah ancaman Khawatir Rocky Gerung akan Dibacok orang Lampung.

Bareskrim Polri menolak pelaporan Henry yang menuntut Rocky Gerung karena tidak disertai Surat Kuasa dari Jokowi. Henry terkatung-Katung 4,5 jam, namun akhirnya laporannya ditolak karena tidak memiliki kedudukan hukum sebagai pelapor.

Lah, wajar saja ditolak itu kan delik aduan ? Kalau Jokowi merasa tersinggung ya biar saja Jokowi yang lapor sendiri. Atau, kalau Henry mau lapor ya harus ada Surat Kuasa yang diberikan Jokowi ke Henry, sederhana bukan ? Mau adukan delik penghinaan  Presiden ? Kan sudah dianulir MK ? Kurang update info ya ?

Kalau Henry melaporkan kasus tersebut atas nama pribadi yang keberatan dengan pernyataan Rocky Gerung, apa urusannya ? Terus, apa juga korelasinya membawa-bawa nama masyarakat lampung ? Apalagi menyebut mantan anggota DPR dari Lampung, apa hubungannya ?

Lebih parahnya kader PDIP ini justru menyebut masyarakat Lampung banyak yang kecewa dengan pernyataan Rocky yang dianggap menghina presiden Jokowi. Apalagi, Henry juga merasa khawatir penolakan tersebut dikhawatirkan membuat Rocky akan menjadi bulan-bulanan masyarakat Lampung.

Semestinya Henry cukup kembali, menghadap ke Megawati, selanjutnya Megawati memanggil petugas partainya agar memberi Surat Kuasa kepada Henry untuk melapor. Setelah dapat surat kuasa dari Jokowi, saya jamin laporan Henry Yosodiningrat pasti diterima Polri. Ini bukannya melengkapi berkas, malah membawa-bawa masyarakat Lampung. Kayak tidak pernah beracara saja.

Kejadian ini semakin membuktikan berapa tingkat intelektual kader PDIP untuk berdebat dan berdiskusi. Karena itu, jika model debat melawan kader seperti ini mah cuma buang waktu, buang energi.

Itulah sebabnya, tantangan Megawati untuk debat masalah khilafah melalui anak buahnya di DPR tidak saya layani. Selain buang waktu, bisa jadi yang saya hadapi kualifikasinya tak jauh beda dengan Junimart Girsang atau Henry Yosodiningrat.

Salah satu sikap ksatria itu hanya memilih lawan yang seimbang, yang se-level. Berdebat dengan orang yang dibawah level, itu menang Ga kondang, kalah Wirang.

Apalagi, diskusi tentang khilafah itu bukan buat menang-menangan. Tapi untuk memahamkan betapa pentingnya khilafah agar manusia menjadi taat kepada Allah SWT melalui penerapan hukum Islam yang kaffah. 

Lalu, bagaimana mungkin memahamkan orang untuk taat kepada Allah SWT, wong orang tersebut tidak iman tentang adanya akherat ? Jelas buang buang waktu bukan ? [].

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget