SRI, YANG DITAGIH ITU DUIT 1,5 T, BUKAN 211 M


Oleh : Nasrudin Joha 

Sri, kamu jahat ! Kamu kan tahu, yang diminta itu bukan dalam bentuk kredit lunak, bukan pinjaman, tapi pemberian cuma-cuma. Kamu tahu kan, mereka sudah habis-habisan menjilat Jokowi ?

Sri, kamu kok sibuk klarifikasi ? Apa penting ? Apalagi kamu sebut 211 miliar. Bukan Sri, mereka tahunya duit utuh, gelondongan, 1,5 T, cash, ditaruh dimuka mereka, tanpa embel-embel kredit atau utang, tapi uang nasi bungkus untuk kegiatan mereka yang telah menjadi cherleaders kebijakan zalim Jokowi.

Sri, kenapa mereka baru sekarang ribut ? Mereka sebenarnya berharap 'namanya diumumkan Jokowi' saat penyusunan Kabinet menteri kemarin. Mereka, masih merasa posisi menteri dapat mengkompensasi keringat yang selama ini dicurahkan untuk kerja bhakti mendukung Jokowi.

Mereka marah Sri, ternyata yang dapat posisi pemain lama dan para pengusaha. Bahkan, hingga pengumuman wakil menteri, nama mereka juga tak disebut lagi oleh Jokowi.

Jadi dalam hitungan kasar, mereka merasa rugi. Pos menteri semua jalur partai Sri, bukan jalur mereka. Karena itu, mereka mengungkit lagi uang 1,5 T.

Sudahlah Sri, penuhi saja tuntutan uang 1,5 T. Biar mereka tutup mulut, biar tidak ribut, mereka kalau kenyang suka ngantuk dan gampang tidur. Kalau lapar memang hobinya marah-marah.'

Sri Sri, bergaul lama kok belum hafal wataknya. Mereka itu penghamba dunia, bergerak karena duit. Kalau Ga ada duit, mereka bungkam. Contoh kasus Muslim Uighur, tak ada pernyataan mereka, tak ada tuntutan mereka. Giliran duit 1,5 T, mereka tanpa malu menagihnya diruang publik.

Maaf, saya mau tanya Sri, memangnya mereka tidak simpen nomor HP mu. Bukankah mereka bisa SMS 'Mbak Yu, saya nagih utang yang 1,5 T'. Begitukan lebih elegan, mereka terjaga marwahnya, Sri juga tidak Wirang dimata publik.

Atau jangan-jangan mereka sudah SMS berkali kali tapi Sri tidak jawab ? Telpon berulang kali Sri tidak angkat ? Kalau beginikah semua jadi ketahuan, ketahuan mereka rakus duit, ketahuan Sri menjadi agen Jokowi untuk mengkondisikan mereka.

Ah Sri, nampaknya itu sudah takdir. Aib ini ditakdirkan terbuka untuk publik. Eh, tunggu...aib ? Jangan jangan mereka atau dirimu tak merasa ini aib ? Hanya transaksi biasa ?

Seorang wanita yang menjaga aurat, ketika kerudungnya tersingkap dan rambutnya terlihat publik, itu malunya bukan kepalang. Karena itu rahasia sekaligus aurat yang wajib ditutup. Dia, akan merasa malu rambutnya dilihat publik.

Tapi bagi pelacur ? Jangankan rambutnya, mohon maaf, kemaluannya pun diumbar untuk publik. Sudah tidak ada malu lagi. 

Apa fenomena ini yang terjadi Padamu, dirinya, dan skandal duit 1,5 T ? Sudah tidak ada malu lagi ? Atau karena memang tak lagi punya kemaluan ?

Ya sudah Sri, semoga tabah dan sabar menjalani. Bagaimanapun, sepintar-pintarnya menyembunyikan bangkai, toh bau busuknya tercium juga. [].
[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget