Inikah Aktor Makar Yang Dimaksud oleh Kapolri dan Panglima TNI?

Sebagai topik yang menghebohkan pada hari ini di media online Posmetro, merupakan sebuah topik yang hangat di bicarakan dan menggetarkan jiwa bagi orang yang membacanya. Termasuk bagi anak dan istri saya, sahabat-sahabat saya, keluarga dan famili saya serta follower dan seluruh pecinta facebook saya. Adapun pernyataan yang menyatakan bahwa;

1. Saat saya berbicara dengan Kivlan Zen, bahwa sekjen MPR sudah oke untuk mengadakan sidang istimewa."Adityawarman Thaha".

2. Kivlan Zen adalah pendiri FPI.

3. Kivlan Zen berbicara dalam berbagai acara memprovokasi memberantas china.

Saya tertawa kecut, karena lagi-lagi ada tuduhan yang mirip-mirip kejadian pada tahun 1999. Ketika Gusdur menyebut saya sebagai dalang kerusuhan atau provokator kerusuhan agama di ambon. Tetapi setelah di minta pertanggungjawaban ucapan gusdur tersebut yang berdasarkan tulisan di tabloid detik, gusdur malah berkilah dan akhirnya gusdur mencabut ucapannya tersebut karena saya tidak berbuat seperti itu.

Nah sekarang, rangkaian tulisan ini berupa pertanyaan tuduhan dari media online Posmetro, dengan  merangkai rangkaikan tema rencana People Power yang di bahas oleh Sri Bintang Pamungkas dan Ratna Sarumpaet, pada tanggal 22 agustus 2016 kemaren, kegiatan itu dihadiri oleh Brigjen Adityawarman Thaha.
Mari saya jelaskan tentang yang di tulis dan yang di gambarkan berupa skema dan foto-foto dimana rencana dan otak top gerakan adalah Adityawarman Thaha (Brigjen TNI Purn) dibawahnya Sarwan Hamid (Letjen TNI Purn) dan di bawahnya juga ada Kivlan Zen (Mayjen TNI Purn). Jadi ceritanya yang memimpin bintang satu nih???

Kembali pada tema awal

1. Mengutip pernyataan Adityawarman Thaha tanggal 22 agustus 2016. Perlu kita ketahui bersama bahwa sejak bulan maret 2016 - 01 November 2016 saya masih secara sukarela turut serta pembebasan sandera di filipina selatan. Di mana logikanya saya mengatakan sekjen MPR sudah setuju sidang istimewa. Kenapa bukan ketua MPR yang seharusnya menyetujuinya dan saya tidak pernah ketemu ketua MPR sama sekali.

2. Tentang saya adalah pendiri FPI. Lagi lagi saya ketawa kecut. Sampai-sampai istri saya marah karena saya ketawa. Saya tidak pernah menjadi pendiri FPI dan bukan pengurus atau anggota FPI. Tetapi tanyalah Komjenpol (purn) Nugroho Jayusman yang saat itu Kapolda Metro Jaya, dan ngakunya kepada saya, dialah pendiri FPI untuk melawan ketidakbenaran kelompok-kelompok yang ingin merebut kekuasaan pemerintahan yang sah saat itu adalah habibie yang dimotori oleh gerakan kiri dan jenderal-jenderal yang anti soeharto dan habibie.

3. Tentang masalah ucapan-ucapan saya terkait memprovokasi memberantas cina. Luar biasa fitnahnya, karena selama ini saya berbicara terkait ketidakadilan yang di tunjukkan kelompok minoritas keturunan cina yang ada di indonesia terhadap penduduk asli (sesuai dengan yang tertulis di dalam UUD 1945 perubahan pada pasal 26 ayat 1 dan UU no.12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan pasal 2). Kemudian Ketidakadilan dan hegemoni sebagaimana yang telah diperlihatkan oleh ahok dan kawan-kawan.

Kenapa di sebut keturunan cina???

Karena PBB maupun dunia internasional dan juga negara republik rakyat cina memakai istilah keturunan cina. Dan di dalam uud cina yang menyatakan bahwa kewarganegaraan berdasarkan azas iyus sangu itis (law of the blood). Semua keturunan cina, adalah warga negara cina daratan, baik yang ada di negaranya sendiri maupun di seluruh dunia, termasuk di indonesia. Makanya sebelum aksi 411 kemaren perdana menteri cina menyatakan akan mengirim tentara ke Indonesia apabila aksi tersebut menyebabkan terancamnya keturunan cina di indonesia karena mereka menganggap merupakan warga negaranya yang harus di lindungi.

Akan tetapi pemerintah dan tak satupun pejabat negara Indonesia memprotesnya, seolah-olah negara ini merupakan bagian dari negara cina.

Dengan demikian terlihatlah sudah bahwa tulisan atau skema tersebut sengaja dibuat dan seolah-olah di keluarkan oleh pihak aparat negara sebagai deterrend atau proof of ballon agar tidak terjadi aksi 212.

Seperti yang kita ketahui bahwa FPI sebagai leader aksi tidak mengagendakan aksi tersebut di depan MPR dan juga Istana, karena tujuannya adalah untuk menghindari tuduhan bahwa umat islam mau makar. Kalau dilakukan didepan Istana nanti dibilang mau menggulingkan Presiden di depan MPR ya tau sendirilah tuduhan apalagi.

Seperti yang kita ketahui juga bahwa aksi tersebut pun dilakukan dengan mengusung tema Aksi Super Damai. Adapun pusatnya adalah di Bundaran HI dan sekitarnya dan dilanjutkan dengan shalat Jumat berjamaah. Kalaupun mengganggu kepentingan umum lainnya, itu relatif, karena penilaian tersebut tergantung pada konteks mana yang lebih di utamakan. Aksi ini dapat di hindarkan dari tunggangan seperti yang disebut kapolri sebagai upaya makar. Karena tidak ada kekuatan masa lainnya yang dapat digerakkan untuk mendukung menduduki MPR dan Istana dari para penunggang. Berarti bagus donk rencana FPI ini??

Mereka hanya meminta penahanan ahok atas penghinaan terhadap agama Islam, sebagaimana para pelaku penista agama lainnya yang telah dinyatakan tersangka dan langsung di tangkap.

Kalau tidak ditangkap maka akan terjadi diskriminasi keadilan apa lagi ahok sebagai minoritas, sedangkan yang lainnya  sebagai mayoritas mereka langsung di tangkap serta di adili dan pengadilan pun langsung menyatakan di hukum.

Kenapa saya mengucapkan minoritas dan mayoritas? Karena ahok sendirilah yang lebih dulu menyatakannya sendiri bahwa sebagai minoritas cina dan kristen kalau jadi presiden RI maka pancasila baru benar dan presiden jokowi juga mengatakan "Minoritas jangan sombong" dan "Mayoritas seharusnya mengayomi Minoritas" dalam pidatonya pada pembukaan muktamar wanita NU kemarin, 24 November 2016.

Demikianlah sikap saya terhadap pertanyaan tuduhan dari Posmetro. Untuk di ketahui semua pihak, termasuk juga anak istri saya, tidak usah gentar dan takut. Karena saya akan tetap berjuang membela Kebenaran dan Keadilan, Walaupun Langit Runtuh.

Dan di harapkan agar "Aparat Pemerintah" tidak mengintimidasi seperti pada jaman orla dan orba dengan Undang Undang Anti Supersif yang sudah dicabut.

Kan ini negara demokrasi, apalagi reformasi tidak boleh menghalang halangi unjuk rasa, begitu juga aksi nanti yang akan dilaksanakan pada 212.

Selamat Datang Para Penegak Kebenaran dan Keadilan 212 di Jakarta.

Jaga tujuan dan niat baik, tidak terprovokasi dan "Para Aparat" supaya bersabar, tidak pula Memprovokasi dengan menembakkan gas air mata peluru karet dan peluru tajam.

Nanti malah keadaannya bisa tidak terkendali, benar-benar terjadi revolusi, hal ini juga di harapkan oleh WIRANTO sebagai Menkopolhukam dalam brefing pada lembaga di bawah koordinasinya dan wawancara tv one pagi ini 25 november 2016.

Selamat Bersatu Menghadapi Ancaman KOMUNIS ataupun hegemoni cina di seluruh dunia dan khususnya di Indonesia.
By Kivlan Zen

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget