Israel sedang dilanda musibah kebakaran hebat. Akibatnya, 80 ribu orang diminta untuk evakuasi. Mereka diharapkan meninggalkan rumah mereka seiring kota terbesar ketiga Israel, Haifa, menjadi lautan api.
Api mudah menyebar seiring kekeringan yang terjadi selama dua bulan terakhir. Itu juga ditambah angin kencang yang menyapu kota. Kebakaran itu juga mengancam perumahan dekat Jerusalem dan Tepi Barat.
Kepala Kepolisian Israel menduga, kebakaran juga diperburuk oleh orang-orang yang menyiramkan arson di beberapa lokasi. ”Jika ini yang benar terjadi, kita menghadapi teror yang baru,” ujar PM Israel Benjamin Netanyahu. ”Siapa pun yang mencoba membakar bagian negara Israel akan dihukum berat,” tambahnya.
Menteri Pendidikan Naftali Bennett, pemimpin sayap kanan partai Rumah Yahudi menduga kalau Arab atau Palestina di balik kebakaran ini. ”Hanya mereka yang tidak memiliki negara mampu membakarnya,” katanya di akun Twitternya.
Komentar itu pun memicu kemarahan dari gerakan Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Mereka menyebutkan kalau Israel menggunakan kebakaran untuk menuduh Palestina. ”Itu juga membakar pohon dan tanah bersejarah kita Palestina,” kata mereka dalam pernyataannya.
Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan mengatakan kepada Channel 10 kalau 8 orang sudah ditahan. Dia menambahkan kalau arson diduga menjadi pemicu kebakaran di hampir separo lokasi. Polisi juga menemukan material yang mudah terbakar dan cairan di beberapa tempat.
”Kita bersiap untuk menghadapi jenis teror yang baru,” tambahnya seperti dilansir BBC Jumat (25/11). Kebakaran yang awalnya terjadi di hutan tersebut memang kemudian merambah perkotaan. Gedung dan rumah pun ikut dilalap api. (*/tia)
Sumber JP
Posting Komentar