Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP menyesalkan tindakan netizen yang menghujat KH Mustofa Bisri (Gus Mus), setelah tokoh karismatik Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan sholat Jum’at di jalan sebagai bid’ah besar.
Direktur Centre for Strategic and Policy Studies (CSPS) Prijanto Rabbani, menyoal sikap PDIP tersebut. Mengingat ketika Ketua MUI KH Ma’ruf Amin dan KH Abdullah Gymnastiar dibully dan dilecehkan, PDIP tidak bersikap.
“Maaf saat… KH. Ma’ruf Amien, Aa Gym dibully diam saja. Kemana anda?” tanya Prijanto Rabbani di akun @PrijantoRabbani.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyatakan pembulian ke KH Mustofa Bisri sebagai tindakan yang tidak berkeadaban.
“Bagi PDI Perjuangan, Gus Mus menjadi sosok pemimpin kultural keagamaan yang mampu menciptakan keteduhan. Senyum Beliau sungguh menyejukkan dengan tatapan mata penuh kelembutan yang mampu meredamkan gejolak amarah sekalipun. Hujatan kepada Beliau sebagaimana dilakukan oleh saudara Pandu Wijaya, yang notabene adalah karyawan BUMN tersebut, sangatlah tidak bisa diterima,” ujar Hasto kepada pers (25/11).
“Medsos harus menjadi instrumen membangun peradaban yang saling menghormati, mewartakan kebenaran, dan menyuarakan suara rakyat dengan sejujur-jujurnya. Jangan gunakan medsos untuk alat penghujat,” imbau Hasto
Sumber Intelejen
Posting Komentar