WOW, MAMAN PKB NAKSIR KURSI LUKMAN PPP ?


Oleh : Nasrudin Joha 

Kalau urusan lain, boleh lah agak malu, implisit, berputar haluan baru sampai ke pokok permasalahan. Tapi untuk urusan kursi ? Apalagi kursi menteri ? Semua politisi dan partai bicara dengan kalimat tegas, eksplisit, to the point, tidak basa basi.

Bahkan, kalau posisi itu harus ditempuh dengan cara menyerang lawan politik, ya siap lah. Bagi parpol, kemitraan itu hanya untuk menangguk elektabilitas capres, mengelabui rakyat, membohongi publik. Giliran urusan kursi ? Tak ada koalisi, tak ada mitra, tak ada kawan, semua lawan.

Baru saja baca berita, PKB menilai Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bukan seorang petarung. PKB juga menyebut Lukman malah terkunci oleh anak buahnya sehingga banyak masalah yang tidak sampai kepadanya.

"Menteri Agama yang sekarang itu seorang negarawan, ngomongnya baik, tapi bukan petarung. Bukan orang yang mampu mempengaruhi anak buahnya untuk mengimplementasikan kebijakan. Jadi saya melihat bahwa beliau terkunci oleh anak-anak buahnya, banyak problem yang tidak nyampai," kata Wasekjen PKB Maman Imanulhaq. (20/7/2019).

Maman tanpa ewuh pakewuh, menyerang pribadi Lukman secara terbuka. Tapi, bukan serangan tanpa motif. Di ujungnya, Maman ternyata mengincar posisi Menag.

Secara kultur, dari dulu posisi Menag itu jatah NU dan PPP. Ada semacam 'kesepakatan umum' bahwa Menag itu jatah NU, sementara Mendiknas itu jatah Muhammadiyah.

Cuma, di NU itu terbelah. PKB mengaku partai paling NU. PPP juga mengklaim partainya kaum Nahdliyin. Tahun ini lebih ngeri, NU sendiri minta porsi menteri yang bukan jalur partai (PPP dan PKB).

Saat Romi pertama kali terkena OTT KPK, Maman langsung bermanuver menyerang Romi. Saat itu belum pemilu, sehingga ada kemungkinan luapan suara PPP yang kecewa pada Romi bisa beralih ke PKB.

Kader Romi di Bandung ngamuk, mengungkit PPP tidak pernah serang PKB. Jadi, PPP minta PKB tidak urusi dinamika PPP. Urusan kardus durian Cak Imin saja PPP tidak ikut cawe-cawe.

Tapi sepertinya Maman adalah kader PKB yang tergolong gigih, petarung, militan mengejar posisi Menag. Sampai argumennya ke lahan parkir kemenag, dijadikan sarana untuk mendeskreditkan Lukman.

Tapi aneh, kenapa Maman tidak serang kemenag pada kasus jual beli jabatan ? Korupsi di kemenag ? OTT Romi yang melibatkan Lukman ? Kenapa cuma parkiran yang dijadikan amunisi serangan ? Apa Maman juga sadar, partainya juga terlibat korupsi. Sehingga menyerang lawan politik melalui isu korupsi sama saja jeruk minum jeruk ?

Ah partai politik, politisi demokrasi, mau partai seluler atau partai yang mengaku Islam sama saja. Kelakuan mereka hanya menebar omong kosong untuk mengelabui umat, untuk meraih kursi dan kekuasaan.

Semoga, Lukman PPP ridlo posisinya diambil alih Maman PKB. Tapi, apa iya PPP ikhlas ? Bukankah ini melanggar batas merah ? Sesama penyamun bukankah dilarang saling merogoh kantong mitra perompak ?

Ah, sudahlah. Kita ikuti saja, babak lanjutan sinetron politik yang memuakan ini. Mereka, tak akan pernah memikirkan kita, umat ini. Mereka, hanya peduli pada jabatan dan kekuasaan. [].

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget