BOCAH PAUD TERPAPAR RADIKALISME ? | Fitnah Menjijikkan Kaum Pembenci Islam

O
Oleh : Ahmad Sastra

Ekspresi keagamaan seorang muslim yang dilindungi oleh UUD di negeri ini semakin semakin mendapat menentangan dari musuh-musuh Islam. Padahal setiap warga negara berhak dan bebas meyakini dan menjalankan ajaran agama sesuai keyakinannya. Tentu saja setiap ajaran agama berbeda satu sama lain sebagai cara berhubungan dengan Sang pencipta. 

Namun sampai kiamat, musuh-musuh Islam tidak akan pernah rela terhadap kaum muslimin hingga umat ini meninggalkan agamanya dan mengikuti jalan hidup kufur. Allah telah menegaskan hal ini dalam QS. Al Baqarah ayat 120. Ditambah lagi propaganda dan framing jahat kaum pembenci Islam atas syariah Allah. 

Proyek propaganda jahat atas syariah Islam ini menuai hasilnya. Para pemuja dunia ikut ambil bagian proyek menfitnah syariah Islam sebagai ajaran radikal dan teror. Sejak dahulu gerombolan munafik selalu berpihak kepada musuh Islam demi nasi bungkus yang sudah basi. Walhasil gelombang islamophobia menjalar ke seluruh penjuru dunia. 

Narasi radikalisme dan terorisme adalah framing Barat kafir untuk menghambat kebangkitan Islam. Narasi radikalisme adalah serangan Barat atas Islam. Buktinya apapun ekspresi beragama seorang muslim selalu dicurigai. Padahal berkeyakinan atas agama dan mengamalkannya adalah hak asasi paling mendasar dari manusia. 

Bukan hanya pengamalan ajaran Islam yang dituduh radikal, bahkan kini simbol-simbol Islam pun ikut dijadikan sebagai alasan untuk membenci  dan menfitnah Islam. Simbol seperti panji tauhid, jilbab, cadar, ucapan takbir hingga jenggot diframing sebagai akar radikalisme. Khutbah jumat dan dakwah Islam bahkan sering mendapat upaya persekusi yang memalukan dan menjijikkan. 

Tak tanggung-tanggung, psikoabnormal islamophobia bahkan menyasar hingga ke anak-anak PAUD yang masih balita. Ketika seorang guru mengajarkan Islam semisal memakai cadar dan semangat membela Islam dan bangsa justru dituduh dan difitnah sebagai terpapar radikalisme. Sementara selain muslim yang sudah jelas-jelas melakukan makar atas negara justru dibiarkan begitu saja, seolah mereka buta, bisu dan tuli. 

Mengapa mereka buta, bisu dan tuli atas tindakan makar selain muslim dan begitu ganas dan sangarnya kepada kaum muslim. Sebab para pembenci Islam adalah mereka yang bekerja kepada para musuh Islam demi mendapat nasi bungkus basi. Mereka rela menfitnah saudaranya demi mendapat nasi bungkus dari tuan penjajah. 

Namun, upaya demonologi atas Islam tidak akan pernah berhasil, makin kuat para pembenci Islam menfitnah agama ini, maka makar Allah akan semakin menggilas mereka. Sebaliknya, agama ini akan terus dijaga oleh Allah dan akan semakin dicintai. Sekuat-kuat makar kaum kafir kepada Islam, maka makar Allah lah yang lebih hebat. Islam adalah agama sempurna, makin difitnah, maka cinta kepadanya makin membuncah. Makin dimusuhi, maka agama Islam ini makin dicintai. Makin dihambat, maka umat Islam akan makin bangkit. 

Maka jika fitnah dan tuduhan radikalisme sudah sampai kepada bocah PAUD yang belum mengerti apa-apa, itu pertanda para musuh Islam telah mengalami gagal total dan mulai depresi berat. Sebab menfitnah Islam tidaklah berhadapan dengan muslim, melainkan berhadapan dengan Allah Sang Pemilik agama ini. Teruslah menfitnah wahai musuh Allah, sebab sesaat lagi kalian akan binasa dan dilaknat Allah. 

*[AhmadSastra,KotaHujan,31/08/19 : 18.31 WIB]*

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget