PEMERINTAHAN YANG BAIK DIAWALI DARI PEMIMPIN YANG BAIK

Wahyudi al Maroky

Oleh Wahyudi al Maroky
(Dir. Pamong Institute)

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang disenangi oleh Tuhan dan Manusia. Sebaliknya pemerintahan yang buruk adalah pemerintahan yang dikutuk Tuhan dan Manusia. Ini menandakan betapa pemerintahan menjadi sarana untuk mewujudkan kebahagiaan Manusia di dunia. 

Tak cukup sekedar bahagia namun juga harus penuh BERKAH, tak bertentangan dengan kehendak Tuhan sehingga diakhirat juga akan bahagia. 
Untuk mewujudkan sebuah pemerintahan yang baik ada tiga strategi penting yang harus ditempuh; 

1) menghadirkan pemimmpin yang Baik,
2) Membentuk Masyarakat yang Baik,
3) Melaksanakan  Manajemen Pemerintahan yang Baik.   

1) Menghadirkan Pemimpin yang Baik.

Pemerintah yang baik harus dimulai dari pemimpin yang baik. Pemimpin dan pemerintahan seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Pemimpin yang baik menjadi salah satu syarat awal untuk membentuk pemerintahan yang baik. 

Tak mungkin pemimpin yang jahat mau menerapkan sistem pemerintahan yang baik. Sangat wajar jika pemimpin yang jahat menerapkan sistem pemerintahan yang buruk. 

Sebaliknya tak mungkin ada pemimpin yang Baik mau menerapkan sistem pemerintahan yang Buruk. Yang ada adalah pemimpin yang awalnya baik tapi masuk dalam sistem pemerintahan yang buruk maka ia akan menerapkan sistem yang buruk juga. Lalu ia pun ikut jadi buruk. Betapa banyak orang yang awalnya baik-baik saja lalu masuk dalam sistem pemerintahan yang buruk, orang itu jadi buruk juga. 

Meskipun dalam peradaban manusia, seorang pemimpin yang baik bisa saja terlahir dari sistem pemerintahan yang buruk. Namun ini bisa terjadi karena sudah terlalu buruknya sistem pemerintahan yang diterapkan oleh pemimpin yang buruk. Lalu muncullah kesadaran baru bahwa pemimpin itu sangat buruk, sangat zalim dan harus segera diganti.  

Awalnya kesadaran itu hanya untuk mengganti pemimpin yang buruk. 
Namun setelah mengganti pemimpin  berkali-kali, selalu saja pemimpin itu jadi buruk dan zalim. Padahal sebelum jadi pemimpin,  orang tersebut baik-baik saja. Betapa banyak orang yang awalnya baik-baik saja tapi setelah jadi pemimpin ia jadi begitu buruk.

Karena  ini terjadi berulang-ulang maka timbul kesadaran baru bahwa sistem pemerintahan ini telah memproduksi pemimpin Buruk, zalim.   
Setelah banyak orang baik yang masuk jadi pemimpin pemerintahan lalu ia jadi korup dan buruk maka bisa muncul kesadaran baru bahwa sistem ini yang buruk karena membuat orang baik jadi buruk.

Dengan kesadaran ini maka munculah gagasan untuk memperbaiki sistem pemerintahan sekaligus melahirkan pemimpin yang baik.

Jika kita amati saat ini betapa banyak orang yang awalnya baik-baik saja tetapi setelah jadi pemimpin ia jadi buruk bahkan terkena OTT KPK. Betapa banyak anggota DPR dan Kepala daerah yang sudah tertangkap KPK karena korupsi dan berbagai kasus lainnya.

Tentu saja tak mudah untuk mengubah sistem pemerintahan yang buruk menjadi baik. Ini tentu akan berhadapan dengan status quo.  Pemimpin zalim yang sedang berkuasa tentu akan berusaha mempertahankan kekuasaaanya. Ini sudah hukum alam.  Siapa pun yang sedang berkuasa maka akan mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara. Bahkan menghalalkan segala cara. 

Apalagi jika ia tak mengenal halal dan haram. Semua cara adalah halal. 
Hal ini menjadi lebih parah lagi jika sebagai manusia diberikan kewenangan untuk membuat aturan hukum. Maka dengan akalnya, ia akan membuat hukum yang menguntungkan kekuasaannya. Bahkan ia akan menggunakan hukum sebagai sarana untuk mengkriminalisasi siapa pun yang dianggap mengganggu kekuasaaannya. 

Yang terjadi adalah banyak kriminalisasi bagi siapa pun yang kritis dan ingin memperbaiki situasi.

Melihat fakta seperti itu maka nyaris tak mungkin ada peluang terjadi perubahan. Lalu bagaimana  bisa menghadirkan  pemimpin yang baik? Jawabnya,  masyarakat yang harus  kompak untuk melawan kezaliman, dan melahirkan pemimpin yang baik.

Agar masyarakat bisa kompak melawan kezaliman maka diperlukan 3 prasyarat utama. Yaitu :
1) adanya kesadaran akan buruknya pemimpin dan sistem yang ada saaat ini sebagai musuh bersama dan harus diganti dengan yang lebih baik.
2) ada kesadaran dan gambaran sistem yang baik itu seperti apa.
3) adanya kesadaran akan metode dan cara yang tepat untuk melakukan perubahan itu.

Cara yang paling baik menghadirkan pemimpin yang baik adalah membangun KESADARAN masyarakat. Kesadaran masyarakat itulah yang dapat membangkitkan keinginan dan keberanian untuk melakukan perubahan. Kerasnya penindasan dan siksaan bukan jaminan akan membangkitkan keberanian dan keinginan untuk melakukan perubahan. 

Betapa banyak kaum yang ditindas dan disiksa tapi mereka menerima sebagai takdir sehingga tak melakukan perubahan. Justru kesadaran akan pentingnya melakukan perubahan kearah yang lebih baik itulah yang akan membangkitkan keinginan dan keberanian. 

Jadi titik pentingnya adalah membangun KESADARAN MASYARAKAT. Di titik inilah tugas kita untuk membangun kesadaran masyarakat dan menunjukan cara yang tepat dalam melakukan perubahan sehingga tidak terlalu banyak masyarakat menjadi  korban PHP.

Dalam proses membangun kesadaran masyarakat itulah akan terlahir calon pemipin yang Baik. Pemimpin yang kelak disiapkan melaksanakan sistem pemerintahan yang baik. Demi mewujudkan pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang disenangi Tuhan dan Manusia. 

Dengan kesadaran masyarakat yang baik maka akan terjadi juga perubahan yang baik. Apalagi secara hukum alam kekuasaan itu selalu berganti dan dipergilirkan. Tak ada penguasa zalim yang kuat untuk terus berkuasa, meski Fir'aun sekalipun yang pernah mengklaim sebagai Tuhan pun ia berakhir. 

Disisi lain secara spiritual juga kita kenal bahwa memang Allah mempergilirkan pemerintahan dalam 5 fase. (fase kenabian, fase khilafah ala minhajin nubuwah, fase mulkan addhon, fase mulkan jabriyatan, fase khilafah ala minhajin nubuwah). 
Maka tak ada kepemimpinan yang abadi. Semua ada waktunya, semua ada masanya. 

Olehnya, kita tetap berupaya menghadirkan pemerintahan yang baik sembari menanti dipergilirkan. Semoga segera terwujud pemerintahan yang baik sebelum datangnya hari akhir.  (WAF)

Penulis : Pernah belajar Pemerintahan di STPDN angkatan-04 (1992), IIP jakarta Angkatan-29 (1998), MIP-IIP Jakarta angkatan-08 (2001).

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget