HANYA UNIVERSITAS NU YANG TIDAK TERPAPAR RADIKALISME?

by Katana Suteki

Bila video berikut ini benar andanya, coba simak sejenak pidato tokoh ini. Setelah Anda simak, apa komentar Anda?

Quote:

".....semua Universitas di Indonesia terpapar RADIKALISME, kecuali Universitas NU..." 

Ada dua kemungkinan makna pernyataan tersebut:

1. Radikalisme telah diterima oleh semua civitas akademika universitas kecuali Univ NU. Pertanyaannya, mengapa hanya Univ NU yang tidak menerima radikalisme amelioatif ini? Apakah Univ NU termasuk universitas yang tertutup dan anti perubahan?

2. Apakah hanya Univ NU yang tidak mau mengikuti perkembangan zaman karena sesuai dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 semua institusi termasuk universitas hrs menerima karakter perubahan yang disebut disruption? Makna disrupsi adalah perubahan yang mendasar tidak hanya simptoma, kulitnya saja. Itu pula yang di sebut radikal, mengakar. Radikalisme amelioratif justru dibutuhkan di era RI 4.0 ini. Bila tidak berarti KUNO. Apakah Universitas NU termasuk universitas kuno?

3. Pertanyaan mendasarnya sebenarnya kembali ke langkah awal, apa sesungguhnya radikalisme itu? Di manakah kita temukan bahwa radikalisme itu merupakan mazab, gerakan, yang telah dilarang dan merupakan sikap, perbuatan yang membahayakan keselamatan negara? Mengapa Pemerintah dan DPR tidak membuat serta merumuskan delik baru tentang radikalisme ini? 

4. Ingatlah selalu, tugas universitas adalah meruhanikan ilmu. Tidak cukup dengan pemahaman yang bersifat syariat dan tarekat tetapi harus sampai ma'rifat. Bukan hanya mengandalkan IQ, tetapi juga SQ melainkan harus mempertimbangkan SQ. Hanya dengan SQ itulah orag dapat berpikir dan bertindak kreatif, tidak statis dan laksana katak dalam tempurung. Jadi, kalau kampus itu radikal dalam pengertian amelioratif sudah selayaknya. Lalu salahnya di mana? 

5. Bila kampus sudah dikooptasi oleh politik dengan dalih terpapar radikalisme, tunggulah senjakala kematian ilmu pengetahuan di tengah oase ilmu dan kawah candradimuka ilmu. Akan banyak ilmuwan mati "ngenes", akibat "dipersekusi" jiwa dan raganya dengan dalih telah terpapar radikalisme. Padahal, issue radikalisme itu hanyalah propaganda, bukan sebuah fakta apalagi realita. Cobalah Anda tanyakan kepada anak, saudara, tetangga yang kuliah di Undip, di ITB, Unpad dll, adakah mereka terpapar radikalisme? Bila ingin jelas ada "keterpaparan radikal bebas" datang saja ke RIAU dan Kalimantan, anda akan menyaksikan dan merasakan jasmani dan rohani yang TERPAPAR ASAP. Itu baru namanya TERPAPAR RADIKALISME. 

6. Ambyaaaaar...!

Tabik..!!!

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget