Oleh : Nasrudin Joha
Entah apa lagi dalih yang mau diajukan rezim atas tewasnya seorang mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Yang pasti Mahasiswa ini tewas tertembak saat mengikuti aksi unjuk rasa menolak RUU kontroversial di DPRD Sultra.
Sebelumnya, aparat kepolisian pernah berdalih sedang mengejar mahasiswa saat lancang memasuki masjid didekat DPRD Sulawesi Selatan. Aparat tanpa mengenal adab, masuk masjid tanpa mencopot sepatu.
Awalnya polisi menyebut kabar ini hoax, sebelum akhirnya diakui dan meminta maaf. Lagi-lagi, dalihnya mengejar mahasiswa yang lari masuk masjid. Apakah masjid boleh dihinakan kesuciannya hanya berdalih mengejar mahasiswa ?
Banyaknya korban mahasiswa terluka akibat penanganan demo oleh aparat, oleh Moeldoko disebutkan karena batas psikologi yang mencapai titik ambang batas. Lagi-lagi, berdalih capek dan kelelahan, kemarahan aparat dianggap dapat dibenarkan untuk melakukan sejumlah tindakan berlebih yang menyebabkan sejumlah mahasiswa terluka dan dirawat dirumah sakit.
Saat ambulan menolong korban dari mahasiswa, polisi juga kembali menebar fitnah ambulan DKI Jakarta membawa sejumlah batu. Sadar itu fitnah dan mendapat kecaman publik, polisi segera meralat dan berdalih perusuh yang membawa batu yang masuk kedalam mobil ambulan.
Sekarang kalian mau berdalih apalagi ? Randi, Mahasiswa yang tewas tertembak jelas dalam lokasi aksi. Di negeri ini, yang memiliki wewenang mengamankan aksi dan memegang senjata adalah aparat polisi. Dalih apalagi yang mau kalian sampaikan ?
Randi, adalah mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, Ada luka tembak di bagian dada kanannya. Siapa yang telah menembak randi wahai aparat penenggak hukum ?
Semua ini tanggungjawab polisi, tanggungjawab negara, tanggungjawab Jokowi. Jokowi, jangan hanya sibuk ngevlog dengan Jan Ethes, tapi tak mau peduli dengan nyawa rakyatnya.
Jokowi, jangan cuma pintar ngomong dan pidato berbusa-busa. Mana tanggung jawab Anda tuan Presiden ? Padahal, hancurnya dunia dan seisinya itu jauh lebih rendah dihadapan Allah SWT ketimbang matinya seorang muslim tanpa alasan yang Haq.
Apakah, dalam kekuasaan Anda, darah rakyat menjadi mudah ditumpahkan ? Apakah, dalam pandangan Anda, nyawa rakyat itu tidak ada artinya ?
Sudahlah, jangan sibuk membangun fitnah terorisme, fitnah radikalisme. Ini, ada nyawa mahasiswa tertembak. Mana tanggung jawabmu tuan Presiden ?
Apakah, Anda akan mengulangi jurus andalan Anda, semua ini bukan urusan Anda ? Kalau memang Anda tidak mau mengurus rakyat, lebih baik letakkan jabatan Anda, mundurlah tuan Presiden ! [].
Posting Komentar