Oleh : Nasrudin Joha
Wahai pemuda, wahai mahasiswa, kalian bisa saksikan bagaimana rezim zalim ini terus mencekik leher rakyat. Mereka terus menari dan tertawa riang, diatas bangkai penderitaan rakyat.
Mereka, tetap tertawa cengengesan disaat rakyat bertarung nyawa melawan pekatnya asap akibat pembakaran hutan dan lahan. Mereka, berdamai-ramai menggorok KPK, menggunakan kewenangan dewan yang sudah diujung purna tugasnya.
Mereka, baik eksekutif maupun legislatif, baik Presiden maupun DPR, telah membuat kesepakatan jahat, berramai-ramai meminum darah rakyat, dengan sejumlah pajak dan pungutan. Kenaikan Tarif listrik, beban harga BBM, kenaikan BPJS, naiknya tarif pajak, retribusi, semua jelas membebani rakyat.
Pada saat yang sama, mereka para politisi Senayan banyak dicokok KPK karena korupsi. Presiden dan menteri sibuk memilih kendaraan dinas miliaran rupiah. Presiden, partai, dan semua politisi sibuk bermewah dalam kehidupan gemerlap.
Wahai mahasiswa, ibu pertiwi memanggilmu, Nasrudin Joha memerintahkanmu, segeralah bergerak. Datangi semua pintu-pintu kekuasaan baik dipusat maupun di daerah.
Koyak-koyak dan robohkan pagar tirani dan penindasan, pukul lah ulu hati rezim zalim, bakarlah semua istana kemunafikan, dan selesaikan tugasmu untuk menyelesaikan kezaliman ini.
Wahai mahasiswa UI, ITB, Trisakti, UGM, Unhas, Unair, Undip, Unila, Unbra, UMM, UAD, Unisula, UIN, segeralah bergerak. Buat penguasa zalim ini menyesal, telah melecehkan kesucian ibu pertiwi kalian !
Wahai HMI, IMM, KAMMI, GEMA, dan seluruh pergerakan mahasiswa (kecuali PMII, PMII fokus bela Nahrawi saja), segeralah bergerak bersama elemen intra kampus, untuk menumbangkan kecongkakan dan mengembalikan Marwah ibu pertiwi. Segera, datangi semua simbol-simbol kekuasaan, luapkan semua kemarahan mewakili kemarahan rakyat, agar penguasa zalim itu merasakan betapa hebat kemarahan rakyat jika sudah memuncak.
Kalian adalah agen perubahan, kalian adalah tumpuan dan harapan, segeralah bergerak untuk memberi asa dan harapan kepada rakyat, yang selama ini dipaksa diam dan disudutkan, setelah rezim puas berbuat zalim kepada rakyat. Muntahkanlah ! Untaian orasi yang menggentarkan, teriakan yel yel penuh semangat dan menggelorakan, teriakan seruan takbir ! Takbir ! Takbir ! Dan akhiri, rezim Firaun kecil yang merasa bisa menguasai seluruh isi bumi di negeri ini.
Teroboslah, setiap barikade pengawal keculasan, yang berkacak pinggang menyombongkan diri dan bersumpah setia menjadi anjing-anjing penguasa. Luapkan, agitasi menyeruak langit untuk mengumandangkan gaung perlawanan.
Pimpinlah pemberontakan ! Memberontak pada ketidakadilan, memberontak pada ketidakbenaran, memberontak pada tirani dan penindasan. Dan ingatlah ! Semua usahamu harus diniatkan karena Allah dan ditempuh dengan cara-cara yang diridloi Allah SWT.
Semoga Allah SWT menjaga kalian, Amien YRA. [].
Posting Komentar