Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani
Islam diturunkan oleh Allah swt. guna menyelamatkan manusia, baik di dunia maupun akhiratnya. Bukan untuk menyengsarakan manusia, terlebih lagi menghancurkan manusia. Itulah doktrin utama bagi kita sebagai orang yang beragama, yang meyakini bahwa Muhammad saw. adalah Nabinya.
Syariat Islam ditetapkan agar manusia mempunyai rel kehidupan, hingga selamat sampai tujuan. Bayangkan jika rel itu ditiadakan, niscaya banyak manusia yang tersesat jalannya hingga akhirnya ia akan menyerah dan terhenti sebelum tiba pada tujuannya.
Sayangnya, Islam yang menjadi solusi jalan hidup itu kini menjadi sorotan kriminalisasi. Syariat-syariatnya dianggap mengancam kebhinekaan, simbol-simbolnya dianggap sebagai lambang kekerasan, para pendakwahnya dipandang sebagai biang perpecahan.
Sebetulnya bukan baru kali ini semua itu terjadi, jauh sebelum itu, di zaman Para nabi pun Islam sudah mendapat banyak ujian, utamanya dari kalangan pembesar dan penguasa. Sehingga boleh dibilang sudah menjadi fitrahnya apabila Islam harus berhadap-hadapan dengan para pembesar yang durjana.
Mereka tidak mau Islam benar-benar tegak, karena baginya itu adalah lonceng kematian bagi hegemoni kekuasaannya. Wajar saja apabila kemudian Para nabi dibenci keberadaannya, hingga banyak pula yang dikriminalisasi dan dihabisi.
Para pendakwah dituduh sebagai biang kegaduhan, padahal kebijakan-kebijakan mereka sendiri yang menjadi biang keladinya. Syariat Islam dituding sebagai biang kehancuran, padahal penjajahan barat dengan berbagai caranya itulah yang telah menghancurkan banyak negara.
Meski begitu, tetap saja Islam yang dikambing hitamkan. Para penyerunya diancam akan dihantam hingga tidak lagi mengajak manusia pada penerapan aturan-aturan Islam. Jelas, ini merupakan ujian bagi kita.
Dan orang-orang yang tetap menyampaikan Islam meski berulangkali mendapat ancaman, maka mereka itulah Para wali-wali Allah yang sesungguhnya.
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada diri mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati," (Qs. Yunus: 62).
#DemokrasiAdalahBiangKeladi
#IslamAdalahSolusi
_______
Cirebon, 25 Mei 2019
Posting Komentar