Oleh : Nasrudin Joha
Luhut Binsar Panjaitan ikut meradang lantaran Ahok ditolak karyawan BUMN. Baik karyawan PLN maupun Pertamina, keduanya ogah dipimpin Ahok.
Alasannya beragam, dari karakter Ahok yang bermulut jamban, kasus korupsi Ahok, watak yang mudah berang dan meradang, tentu saja sampai statement Ahok yang membahayakan bagi kelangsungan jiwa dan nyawa manusia. Kenapa ? Karena Ahok pernah mengeluarkan statement Water Canon polisi diisi bensin saja untuk menghalau para demonstran.
Ini gila ! Jika Ahok sampai jadi bos Pertamina, maka fungsi premium, pertalite dan pertamax tidak hanya dijadikan bahan bakar yang dipampat piston ke ruang bakar, dibakar oleh percikan bunga api dari busi dan menjadi energi kinetik yang menggerakan piston, stang piston, komponen As mesin dan seluruh sistem transmisi hingga gerakan roda.
Bensin juga akan berfungsi untuk mengisi Water Canon polisi, untuk di tembakan kepada para demonstran yang mengkritik rezim. Ini gila, bahaya !
Kalau Ahok jadi bos PLN juga bahaya, bisa saja Ahok akan mencabut meteran listrik dan memaki pelanggan dengan ungkapan 'tai, tai, tai' jika terlambat atau menunggak membayar tagihan listrik. Ini jelas bencana kemanusiaan.
Karena itu sebenarnya Luhut punya solusi. Kalau Ahok ditolak jadi direksi PLN atau Pertamina, semestinya tidak masalah. Luhut bisa angkat Ahok menjadi direksi di group bisnis Toba miliknya.
Saya jamin jika Ahok menjadi direksi Toba Group, kerajaan bisnis milik Luhut maka tak ada satu rakyat pun yang protes. Apalagi, jika Ahok dianggap bersih dan punya integritas untuk memajukan perusahaan, tentu TOBA sangat beruntung mendapatkan direksi seorang Ahok.
Kalau BUMN mah jangan, rusak BUMN kalau dipimpin Ahok. Habis semua aset nanti dijual. Mimpin DKI saja, APBD digarong untuk 'beli mahal' RS Sumber Waras, beli lahan sendiri di lahan apartemen Cengkareng. Modus ini biasa untuk memindahkan dana APBD ke kantong pribadi.
apalagi, karyawan BUMN baik Pertamina maupun PLN pasti ogah tiap hari ketemu bos tukang umpat. Taik lah, nenek Lo ? Gebrak meja sambil melotot, menghina ajaran Islam bahkan ajaran agama Ahok sendiri. Ini mau diambil teladannya darimana ?
Ahok ditolak itu wajar, Ahok diterima itu malah yang aneh, kurang ajar. Bagaimana seorang mantan napi bahkan napi penista agama masih diberi ananah dan jabatan strategis ? Apa 25 juta lebih penduduk negeri ini tidak ada yang bisa mengelola BUMN ?
Sejak berdiri hingga saat ini BUMN tidak dipimpin Ahok juga bisa. Lalu dimana letak hebatnya Ahok ? Lha wong mimpin rumah tangga saja tidak becus kok mau diamanahi memimpin BUMN ?
Sudahlah, agar polemik ini tidak berlanjut segera akhiri wacana Ahok jadi bos BUMN. Jika Ahok sampai jadi Bos BUMN, maka BUMN tidak akan bisa move on karena akan disibukan untuk banyak mengklarifikasi berbagai blunder Ahok, sekaligus direpotkan dengan banyaknya kritik terhadap Ahok. [].
Posting Komentar