Resolusi Jihad Islam Dibalik Keberanian Para Pahlawan


Oleh : Maulana Jati

"Dan kita yakin saudara-saudara... Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita... Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar... Percayalah saudara-saudara... Tuhan akan melindungi kita sekalian... Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Merdeka!!!"

Itulah petikan akhir dari pidato bung tomo saat memberikan semangat kepada arek-arek suroboyo saat melawan Sekutu dalam rangka mempertahankan kemerdekaan khusunya pada tanggal 10 november 1945.

Setelah memproklamirkan kemerdekaannya, Indonesia kembali diguncang berbagai peristiwa. Beberapa peristiwa ini menjadi pemicu pertempuran di hari pahlawan, salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Indonesia.

Di Surabaya, Belanda mengibarkan bendera negara mereka di Hotel Yamato. peristiwa ini membuat rakyat surabaya marah karena pemerintah saat itu tengah mensosialisasikan tentang kemerdekaan Indonesia yang baru satu bulan dan tentang bendera merah putih menjadi bendera nasional. Namun, sekutu sebagai pemenang Perang Dunia II merasa digjaya dan ingin mengambil alih kembali wilayah jajahan Belanda yang awalnya hanya untuk melucuti senjata tentara Jepang yang kalah perang.

Kemudian tewasnya Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby lah yang menjadi faktor utama pertempuran pada 10 November. Sekutu yang pada awalnya memandang bangsa Indonesia sebagai het zachtste volk ter wereld atau bangsa terhalus di dunia, kini menjadi bangsa yang lebih liar, ganas, dan garang. 

Kantor berita Reuters melaporkan ribuan orang Indonesia menjadi korban. Korban dari pihak Indonesia baik tentara dan masyaraat Surabaya diperkirakan mencapa 20.000 orang. Sementara korban dari pihak Sekutu diduga mencapai 1.500 orang.

Sehingga ada apa dengan Surabaya, sehingga bisa memiliki samangat dan motivasi juang yang luar biasa seperti ini, dengan senjata seadanya melawan tentara sekutu pemenang Perang Dunia II.

Jawabannya adalah Fatwa Jihad yang kemudian menjadi resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari, yang diyakini memiliki kontribusi signifikan dalam membakar semangat juang di Hari Pahlawan. Dan Fatwa Jihad ini merupakan bagian dari Fiqh Islam. Inilah bukti lagi tidak dibantahkan bahwa Islam memiliki andil bagi sejarah negeri ini.

Ditambah lagi, agama Islam memang sebuah pemahaman politik yang dijadikan sumber 'ilham' dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia karena Islam mengandung nilai perjuangan yaitu, pemahaman Idelogisnya dan semangat Jihadnya. Sehingga secara potensi alaminya dapat dipergunakan dalam gerakan untuk menumbangkan imperialisme, kezahaliman dan kolonialisme.

Namun, disayangkan sejarah nasional Indonesia secara resmi tidak mencantumkan catatan penting mengenai resolusi jihad sebagai konteks bagian utama peperangan di pertempuran Surabaya ini. Hilangnya bagian penting ini, merupakan bias dari historiografi sejarah nasional yang lebih bernuansa elitis dan politis yang seolah-olah ingin menghilangkan jejak perjuang Islam yang bahkan sebelum kemerdekaan.

Seperti menjadikan hari lahir Boedi Oetomo sebagai hari kebangkitan nasional, padahal hari lahir Syarikat Islam (SI) lebih berhak untuk itu. SI lahir pada 1905, sedangkan Boedi Oetomo 1908. Selain itu SI merupakan organisasi pribumi dari berbagai suku di Indonesia yang berjuang melawan penjajah. Sedangkan Boedi Oetomo hanya terdiri dari kaum priyayi Jawa yang kompromi dengan kolonial saat itu.

Dan banyak lagi...

Karena ketidakadilanlah kenapa umat terus memperjuangkan Islam walaupun perjuangannya tidak dihargai oleh negara. Negara justru menggunakan budaya hindu-budha dan bahasa sansekerta menjadi budaya pemerintahan. Kita lihat budaya hindu-budha di lambang universitas dan bahasa sansekerta pada istilah-istilah kenegaraan. Padahal andil Islam lebih banyak untuk negeri ini. Bahkan sekarang pemerintah dengan congaknya mengopinikan Islam sebagai agama radikal dan teroris, melecehkan cadar dan celang cingkrak. 

Jadi tidak salah dan memang sudah menjadi sebuah keharusan jika kamu muslimin memperjuangkan haknya, yang sebenarnya sudah ada dari masa lalu kita agar mereka lebih nyaman dalam lingkungan mereka, dan memperjuangkan Islam rahmatan lil 'alamin dengan penerapan Syariahnya sehingga membentuk negara ini menjadi Negara Adidaya yang disegani bangsa lain. []

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget