URUSAN KHILAFAH INI TERSERAH PADA ALLAH, TUGAS KITA MENYIAPKAN UMAT DAN MENGETUK PINTU HATI MILITER

Oleh : Nasrudin Joha 

Pada saat yang menentukan, disaat pertolongan semakin dekat, para pengemban dakwah harus fokus melakukan aktivitas yang menyampaikan pada sebab turunnya pertolongan Allah SWT. Diantara sebab turunnya pertolongan Allah, adalah adanya amal yang memiliki hubungan kasualitas untuk tegaknya khilafah.

Diskusi-diskusi khilafah harus benar-benar diarahkan kepada mereka yang benar-benar iman kepada janji Allah SWT, jujur ingin mengetahui dan mendalami khilafah, dan menghindari diskusi yang melenakan, diskusi yang bertujuan ingin menguras waktu, merendahkan dakwah, serta jebakan diskusi yang melenakan.

Orang-orang yang telah dilalaikan, menggunakan modus diskusi untuk melenakan pengemban dakwah, tak jarang diskusi itu digunakan untuk mengungkap eksistensi pengembangan dakwah, kemudian memukulnya dari belakang. Diskusi yang seperti ini tidak penting, buang waktu, dan tidak memiliki hubungan kasualitas bagi turunnya pertolongan Allah SWT.

Adapun diskusi yang penting, yang perlu diintensifkan, adalah diskusi yang mengarah pada dukungan khilafah melalui penopang utamanya. Khilafah tak mungkin tegak kecuali berdiri diatas pilar dukungan umat dan militer.

Karenanya fokus diskusi khilafah adalah kepada umat dan militer. Sebab, dua entitas ini adalah syarat kausalitas tegaknya khilafah. Khilafah hanya akan berdiri atas dukungan umat dan penjagaan militer.

Entitas umat dan seluruh unsurnya yakni para ulama, kaum cendekia, akademisi, praktisi, pengusaha, buruh dan mahasiswa, kaum pelajar, para santri, petani dan nelayan, adalah unsur-unsur penting untuk diberikan pemahaman tentang khilafah melalui diskusi-diskusi intensif. Diskusi ini harus diskusi yang hidup, bukan diskusi akademis.

Diskusi akademis fokusnya hanya untuk memuaskan nalar intelektual namun tak memiliki Ruh untuk menggerakan. Sementara, diskusi yang hidup adalah diskusi yang mampu memahamkan sekaligus membangkitkan umat untuk berjuang merealisir tegaknya khilafah, satu sistem politik yang akan menerapkan Islam secara kaffah.

Adapun cara mengetuk pintu hati militer, adalah dengan memasifkan opini umum tentang khilafah dan melipatgandakan dukungan dan jumlah pejuang khilafah. Ketika militer melihat perjuangan khilafah ini memiliki bobot, baik jumlah pengusung, dukungan umat, serta opini umum yang terbentuk kondusif untuk dakwah, maka militer tak akan segan untuk melepaskan loyalitas pada Sekulerisme dan segera memeluk akidah Islam dan menjaganya dengan sepenuh jiwa.

Kondisi ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh Mus'ab bin Umair di Madinah, yang membina masyarakat Madinah, mencari dukungan dari tokoh kunci di Madinah, membentuk opini umum dukungan pada Islam dan mendapat perlindungan dan penjagaan dari militer di Madinah. Jadi, fokus kita adalah umat dan militer.

Adapun permintaan diskusi dari kaum tua, yang dadanya telah berkarat mencintai dunia, kaum pendengki khilafah, kaum nasionalis kotok (kepeuh), kaum Islamophobia, kaum primitif sisa-sisa peninggalan kolonial, kaum yang pikirannya telah terkontaminasi akut dengan sekulerisme demokrasi, cukuplah untuk dikesampingkan. Berapapun waktu kita luangkan untuk urusan ini, niscaya hanya menghasilkan kesia-siaan karena tak memiliki hubungan kausalitas dengan tegaknya khilafah. [].

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget