Isu makar sebuah upaya penggiringan opini memecah belah

By : Irpan nurohim
--------------------------------------------
Isu makar ini sengaja dihembuskan pemerintah termasuk diantaranya memecah belah golongan-golongan Islam seperti NU, Muhammadiyah, Al Washliyah dll itu hanya untuk mengunci FPI dan tokoh-tokoh nya lalu kemudian menjadikannya sebagai musuh bersama, baik FPI sebagai organisasi maupun pergerakannya.
Persis seperti orde baru dahulu mengunci PKI dan pergerakannya dan menjadikannya musuh bersama.

Analisa itu saya dapatkan dari realitas Presiden yang sedari awal aksi Bela Islam Jilid 1 tidak pernah mau menunjukan itikad baiknya baik untuk bertemu, mengundang atau mendatangi langsung Pembina dan Ketua GNPF MUI (Habib Rizieq dan Ustadz Bachtiar Nasir) sebagai Inisiator Aksi dan refresentasi langsung dari para peserta aksi Damai bela Islam jilid 1,2 dan 3.

Yang dilakukan Presiden justru terkesan Provokatif, keliling kesana kemari, mengundang ini dan itu serta berspekulasi A dan B tanpa sekalipun menyentuh inisiator Aksinya yaitu GNPF MUI (yang dimotori oleh FPI dan Ustadz Bachtiar Nasir).
Presiden terlihat enggan menerima dan tunduk pada aspirasi peserta aksi.

Dari sana jelaslah terlihat bahwa Presiden atau Pemerintah berusaha menggiring Opini, menyudutkan dan bukan tidak mungkin pada akhirnya akan mengunci dan menjadikan GNPF MUI dan Tokoh-tokohnya sebagai musuh bersama.

Saya bisa menyimpulkan demikian karena kebetulan saya mengamati langsung fenomena ini dari awal ramai di media termasuk ikut aksi 411 dari awal sampai selesai esok paginya, dan tahu berbagai keanehan termasuk bagaimana infiltrasi-infiltrasi aparat berambut cepak tegap yang walaupun berpakaian koko dan berpeci tetap kita bisa melihat dari cara dan intonasi pengucapan kata-katanya dia ini aparat. Mereka tiba-tiba teriak serang dst yang diamini sekelompok anak muda berpakaian biasa dekat garis depan. Saya sendiri mengabadikan video bagaimana aparat terus memprovokasi kami dengan tembakan gas airvmata pada kami yang sedang berdo'a. 20 menitan kurang lebih provokasi itu terus berlangsung sampai akhirnya pecah bentrokan karena massa aksi pada akhirnya marah ketika gas air mata mengenai mobil komando yang diatasnya ada ulama yang sedang memimpin Do'a.
Belum lagi keanehan sinyal telepon seluler yang hidup mati disekitaran lokasi aksi.

Saya faham dan mengikuti runutan peristiwa itu. Sehingga betapa kagetnya ketika esok sorenya saya tiba dirumah dan melihat berita di televisi jadi sangat berbeda alur nya.
Jadi terbalik dari apa yang sebenarnya terjadi.
Kalaupun ada yang mengatakan peserta aksi damai ini bayaran, rasanya logika saya juga tidak sampai kesitu. 50 % lebih peserta aksi saya lihat dari penampilannya adalah orang berada dan bahkan mungkin tidak terbiasa turun kejalanan seperti kemarin. Dari berdialog saya tahu bahwa banyak diantara mereka yang langsung terbang dari daerahnya masing-masing.
InsyaAlloh mayoritasnya murni karena keterpanggilan Iman tatkala KitabNya merasa dinistakan..
Dari semua itu saya bisa menyimpulkan ada niat yang tidak baik atas semua ini, apalagi ditambah dengan framing, gerakan, manuver dan reaksi Provokatif Presiden akhir-akhir ini.

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget