BANGKA - Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi Kepulauan Babel meminta maaf atas pernyataannya beberapa hari lalu.
Hal itu disampaikan Ketua GP Ansor Babel, Masmuni di dampingi pengurusnya usai melakukan diskusi secara kekeluargaan dengan Ketua PWNU Babel, KH. Agus Erwin di kantor PWNU Babel, Sabtu (21/1/2017) sore.
"Setelah berdiskusi dan bermusyawarah bersama orangtua sekaligus ayahanda kami KH Agus Erwin, sesuai arahan, saran dan permintaan beliau berdasarkan ayat Al-Quran yang dibacakannya bahwa permohonan maaf itu merupakan bagian dari taqwa," jelasnya dalam konferensi pers.
Pihaknya bersama seluruh jajarannya memohon maaf kepada seluruh umat muslim yang ada di Provinsi Kepulauan Babel terkait pernyataannya.
"Kalau ada yang terganggu dengan adanya pernyataan beberapa hari lalu sekali lagi kami minta maaf. Tidak ada niat apapun kecuali kami adalah bagian dari kecintaan kami sebelum terjadi sesuatu, sekali lagi kami minta maaf sebesar-besarnya," harapnya.
Namun pihaknya belum bisa memperkirakan kapan akan mencabut pernyataannya tersebut. "Karena itu berdasarkan kelembagaan kami, maka akan diskusi dengan cabang dan konsultasi bersama dewan penasehat. Karena ini adalah keputusan kelembagaan bukan secara pribadi," jelas Masmuni.
Ketua PWNU Babel, KH. Agus Erwin menjelaskan bahwa pihaknya telah rapat bersama pengurus dan cabangnya serta meminta kejelasan kepada pihak yang memberikan pernyataan yaitu Pengurus Wilayah GP Ansor Babel.
"Kita tanyakan apa latarbelakangnya begitu, sudah semua didengar dan kita sudah minta kepada GP Ansor untuk meminta maaf kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat muslim yang merasakan keresahan," ujarnya.
Dirinya pun meminta perilaku tidak etis dengan menyebut ulama pada beberapa waktu lalu untuk tidak diulangi.
"Perlu diketahui mengapa baru kita begini, karena saya tidak mau secara pribadi, tetapi harus disepakati seluruh pengurus NU di Babel," tambahnya.
Ia pun berharap agar hal serupa tidak terulang lagi dan masyarakat berkenan memberikan maaf.
"Pesan Al-Quran maaf itu dekat dengan taqwa, insyaallah ada hikmahnya jangan sampai memecah belah kedepan. Kita juga sudah silahturahmi dengan pengurus Muhammadiyah dan ormas lainnya," tegas KH. Agus Erwin.
Dirinya turut memberikan gambaran terkait kaitan antara NU dengan GP Ansor selama ini.
"Masyarakat awam banyak yang tidak mengetahui bahwa GP Ansor tidak di bawah NU, mereka otonom. Jadi kita tidak berhak mengintervensi. Apapun yang mereka berikan kita tidak ada hubungannya, namun secara historis psikologisnya ada, jadi kita ingatkan," pungkasnya.
Posting Komentar