Di Jerussalem, tahun 1936, Samuel Zwemer berdiri di hadapan para missionaris, menyampaikan trik-trik metode Kristenisasi. Ia berpesan “tugas kalian bukan mengkristenkan orang Islam tapi merubah cara berfikir orang Islam, agar nanti lahir generasi Muslim yang memusuhi agamanya.”
Kini trik tersebut berjalan dengan baik dan relatif berhasil. Kristenisasi model ini telah menipu dan merusak pemikiran kaum Muslim. Kita akan melihat kesuksesannya dari beberapa kenyataan yang kita jumpai saat ini.
Terhadap perempuan yang menutup seluruh tubuhnya dengan kerudung (khimar) dan jilbab (jubah) juga laki-laki pakai gamis (jubah) mirip orang Arab, mereka teriak "hey, pergi ke Arab sana!" tapi terhadap yang berpakain mini dan telanjang, bergaya barat, atau ala Korea mereka tak teriak "hey, pergi ke kebun binatang sana!" Atau "hey, pergi ke Amerika sana!" Atau "hey, pergi ke Korea sana!"
Terhadap orang yang bicara sedikit-sedikit halal, sedikit-sedikit sunnah, makruh, haram, mereka bicara "fanatik loe!" Sambil mencibir. Tapi terhadap orang yang bicara sedikit-sedikit kata kotor, sedikit-sedikit kata jorok, mereka tak berkata "liberal loe!"
Terhadap orang yang bicara sedikit-sedikit Al-Qur'an, sedikit-sedikit sunnah mereka bicara "sok ustadz loe!" Tapi terhadap orang yang sedikit-sedikit fasiq, sedikit-sedikit zhalim, kufur, mereka tak bicara "sok Abu Jahal loe!"
Terhadap orang yang bicara ke-Arab-araban seperti 'ana, antum, afwan, dll.' mereka berkata 'hey, pergi ke Arab sana!' tapi terhadap orang yang bicara ke-Inggris-inggrisan mereka tak menyuruh "hey, pergi ke Inggris sana!"
Terhadap orang yang hobi makan-makanan kurma, madu, habbatussauda, dll. mereka menghardik "hey, tempatmu di Arab sana!" Tapi terhadap orang yang hobi makan burger, tortilla, lasagna, atau katsu, nori, kimchee, shabu, dll. mereka tak teriak "hey, tempatmu di Amerika, Latin, Italia, Jepang, Korea, dan Cina sana!
Terhadap kaum Muslim yang selalu peduli dan ikut terhadap perjuangan Islam sekecil apapun, mereka selalu menyalahkan, meledek, mengejek, melemahkan, menggembosi, bahkan menikam. Sementara terhadap pejuang kemaksiyatan dan kekufuran mereka biarkan, kemudian mereka santai-santai saja di sofa.
Terhadap orang yang selalu berda'wah menyampaikan nasihat mereka berkata "sok, suci loe!" Atau "sok merasa paling benar loe!" Tapi terhadap orang yang selalu mengajak kepada maksiyat dan dosa mereka tak pernah berkata "sok kotor loe!" Atau "sok merasa paling jahat loe!"
Saat kaum Muslim berbondong-bondong menyerukan tegaknya syari'ah Islam, mereka teriak "hey, syari'ah tempatnya di Arab sana, bukan di Indonesia!" Tapi terhadap pengemban, penjaga, dan pejuang demokrasi, mereka tak pernah berkata "hey, tempatmu di Yunani sana!" atau "hey, tempatmu di Amerika sana!"
Bahkan terhadap pejuang khilafah, mereka membentak "hey, enyahlah dari Indonesia, cari bumi yang mau diatur khilafah!" Tapi terhadap orang yang tak mau diatur oleh aturan Allah, mereka tak pernah berkata "hey, enyahlah dari bumi Allah, cari tempat yang bukan ciptaan Allah!"
Sebagian di antara kaum Muslim kini tak menyadari ternyata dirinya terjebak dalam pola pikir membenci sesuatu yang datang dari ajaran Islam baik juz'iy (sebagian) maupun kulliy (seluruhnya). Yang paling berbahaya adalah mereka yang membenci ajaran Islam secara seluruhnya.
Dalam perkara hablumminallah mereka mengeluarkan pernyataan "buat apa rajin ibadah kalau ternyata masih suka menjelek-jelekkan orang." Merekapun meninggalkan ibadah mahdhah.
Dalam perkara hablum binafsi mereka bilang "tak apa pakaian dan makanan tak Islami yang penting hatinya Islami." Merekapun bergaya orang kafir.
Dalam perkara hablumminannas mereka menolak diatur aturan Allah swt.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang membenci Islam. Dan semoga kita tidak termasuk orang yang membenci, mengejek, merendahkan, bahkan menikam perjuangan kaum Muslim untuk agamanya. Serta semoga kita adalah kaum yang sangat mencintai dan membela Islam.
Ingatlah, sekecil apapun perjuangan kaum Muslim untuk Islam-nya, selama tidak melanggar hukum syara dalam perjuangannya, maka wajib kita dukung dan bela.
Apalagi perjuangan besar kaum muslim dalam menegakkan syari'ah dan khilafah tentu lebih wajib lagi untuk kita dukung dan bela.
Posting Komentar