KAPOLRI SOAL 112 INGATKAN AL MAIDAH FINE SAJA,JANGAN PROVOKASI NETIZEN : berani gak menindak Ahok dan pasukannya yg ngadakan pesta rakyat di hari yg sama

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan agar penyelenggaraan aksi damai 112 di Masjid Istiqlal tidak menyinggung muatan politik. Tausiah keagamaan tidak masalah, namun jangan sampai memprovokasi.

"Kalau ibadah ya ibadah saja. Jangan sampai menggunakan masjid yang suci untuk kegiatan politik. Apalagi tidak melapor ke KPU," kata Tito dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Lantas ada wartawan bertanya ke Tito mengenai apa indikasi aksi 112 tersebut berisi muatan politik. Tito menjawab, indikasi itu ada.

"Di antaranya kan sudah jelas. Ada pernyataan, ada selebaran juga di media sosial bahwa ini akan berhubungan dengan pemilihan pasangan-pasangan tertentu. Yaitu dalam kaitannya dengan Pilkada DKI. Bahkan ada yang membaiat segala," kata Tito.

"Kalau ini untuk ibadah saja, mengingatkan, katakanlah Al Maidah ya fine-fine saja. Tapi kalau sampai menohok, memprovokasi, menjelek-jelekkan orang lain bahkan sampai menjadi kampanye hitam, ini kurang etis menurut saya," sambung Tito.

Tito berharap masjid digunakan sesuai dengan fungsinya untuk tempat ibadah. Dia juga memegang komitmen dari penyelenggara aksi 112 untuk menjaga ketertiban.

"Maka saya berharap gunakan masjid untuk tempat ibadah. Forum suci ini digunakan untuk spirit ibadah yang lebih banyak," ujar Tito.

Terkait penyelenggaraan aksi 112, Forum Umat Islam (FUI) selaku penyelenggara menyatakan akan menggelorakan penerapan Al-Maidah 51 dalam acara tersebut."Mengingat suhu politik yang meninggi, ada dua pasangan calon yang mengadakan aksi kampanye terakhir, maka kami setelah bermusyawarah memutuskan untuk menggelar menjadi zikir dan tausiah nasional penerapan Al-Maidah 51, wajib memilih pemimpin muslim dan haram memilih pemimpin kafir," ujar Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath dalam konferensi pers di aula Masjid Al-Furqan DDII, Kamis (9/2) kemarin.

[Div-Humas Polri]

Komentar Netizen

Tadi sy nonton TV , Kapolri mengizinkan aksi 112 tapi hanya boleh dipusatkan di Istiqlal, tidak boleh aksi jakan kaki sehat dari Monas Ke HI.
Menurut Kapolri pelarangan jalan sehat umat Islam dari Monas ke HI , atas permintaan Bawaslu dan KPUD DKI , karena pada tanggal itu sdh mendekati masa tenang.
Sementara Kapolda DKI seperti kemarin tetap keukeuh gak boleh ada aksi demo ( emang siapa yg mau demo  ya? WOng cuman jalan kaki), dan  Kapolda mengatakan, akan membubarkan bila mengganggu ketertiban umum.
Pertanyaanya, kan tanggal 11 itu Ahok juga gelar PESTA RAKYAT di Kemayoran, berani nggak KPUD, Bawaslu dab Polisi melarang atau membubarkan?
Termasuk Om Wir yg ngancam akan menindak aksi 112, berani gak menindak Ahok dan pasukannya yg ngadakan pesta rakyat di hari yg sama umat akan jalan sehat?

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/04/21183281/11.februari.ahok-djarot.gelar.pesta.rakyat.di.kemayoran

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget