Pada tanggal 4 Januari 2017, Reporter dari Metrotv berkunjung ke kantor Jonru Media Center di Jakarta, dalam rangka hendak mewawancarai Jonru mengenai seputar isu hoax. Hasil liputan wawancara tersebut akan ditayangkan dalam program acara 360.
Lucunya sebelum memulai wawancara saat si reporter datang ke kantor Jonru Media Center (JMC), hal pertama yang dia ucapkan pada Jonru adalah, "Maaf Mas Jonru, apakah Anda merasa nyaman jika saya mewawancarai Anda sebagai seorang penyebar hoax?". Namun karena Jonru justru merasa sebagai korban hoax dan sering dibully , ia akhirnya menerima wawancara itu dan pihak Metro TV berjanji akan memberitakan Jonru sebagai korban hoax.
Namun, dari sekian panjang lebar penjelasan saat proses wawancara, ternyata yang ditayangkan pada acara 360 hanyalah sebagian kecil saja, padahal sesungguhnya ada beberapa poin penting dalam wawancara tersebut yang tidak ditayangkan.
Pada tayangan tersebut, Metro TV menjelaskan bahwa "Jonru yang followernya banyak, sering menyebarluaskan informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Jonru pun pernah menjadi korban hoax yang disebarluaskan oleh orang lain."
Cuplikan ini seolah-olah hendak memberi kesan bahwa Jonru tukang hoax pernah kena batunya.
Jonru menyebutnya sebagai PELINTIRAN YANG SANGAT KEJAM. Dan peristiwa ini membuat Jonru MAKIN YAKIN untuk tidak akan mau lagi diwawancarai oleh Metro TV.
Dan dari kejadian ini, teman-teman tentu bisa melihat sendiri, bagaimana cara kerja Metro TV dalam melakukan pelintiran berita, juga hoax. Padahal lucunya, mereka membuat liputan tentang cara memerangi hoax.
Strategi MALING TERIAK MALING kembali dilakukan.
Oleh karena itu, JMC mengupload tayangan 360 saat liputan wawancara dengan Jonru, kemudian JMC juga menyertakan pula rekaman video yang direkam oleh tim JMC ketika proses wawancara berlangsung, dengan tujuan agar masyarakat mengetahui fakta yang sebenarnya.
Berikut video rekaman Metro TV vs rekaman asli wawancara dari JMC.
[DM]
[DM]
Posting Komentar