Muslim Nusantara sebutan lebih baik dari Islam Nusantara

Oleh : Winny Nurlia
Gara2 percakapan ama sodara gw kemaren, gw jadi tergelitik untuk bikin note ini.

Islam Nusantara....

Gw sebenarnya mulai mikir islam jenis apa yang digaungkan 2 taonan lalu ini. 

Islam ini digadang-gadang sebagai islam yang sarat dengan kearifan lokal, toleransi tinggi, dan bertentangan dengan islam radikal. Beda dengan islam arab.

Trus islam yang diturunkan di negeri arab gak arif, gak toleran dan radikal gitu?

Akan lebih logis ketika lo bicara soal penganutnya. Muslim nusantara, muslim malaysia, muslim turki, muslim arab.

Tapi islam beda. Ini agama. Lo gak bisa utak atik lagi yang udah disempurnakan Allah, apalagi mengecilkan tingkatannya hanya sebatas nusantara tok. 

Nabi-nabi sebelum Muhammad diturunkan untuk kaumnya masing-masing dan waktunya juga terbatas. Kemudian turun agama ini sebagai risalah terakhir. Universal dan everlasting. Gak ada islam arab, islam turki, islam perancis...yang ada islam berdasarkan qur'an dan sunnah. Pedoman buat semua muslim planet ini. Udah 14 abad berjalan dan akan trus jalan dengan pedoman yang sama. Trus lo mau utak atik dimananya?

Kearifan, toleransi, rahmatan lil alamin itu udah otomatis masuk ajaran islam. Gak perlu dikasi label nusantara segala. Apa lo menganggap islam murni yang turun di arab, yang risalahnya dipercayakan pada orang arab, gak lebih baik dari islam nusantara yang maknanya kelewat cemen itu...? Come on...

Lo bisa bicara penganutnya ada yang radikal atau gak toleran. Tapi lo gak bisa bilang islamnya yang gak toleran trus bikin islam nusantara, seolah bikin agama baru. Lagian kadang  definisi radikal di mata lo juga bias kan. Ketika orang-orang mulai bangkit kembali pada ajaran islam yang murni, yang gak disisipin budaya syirik, bid'ah dan akulturasi dengan tradisi animisme yang dulu sering dilakuin nenek moyang dalam ketidaktauan mereka, lo gampang labelin radikal. Ketika ada ustadz yang bicara soal kafir, lo gampang labelin dia anti NKRI. Lo gak ngakuin surat al kaafirun? Mereka bicara qur'an dan sunnah, lo lawan dengan bubarin pengajiannya. Apa di islam nusantara ada phobia dengan terminologi kafir, sementara al-quran jelasin terminologi ini dengan detail. Tinggal lo gunain aja terminologi ini pada tempat yang semestinya.

Lagian siapa bilang juga islam itu identik ama budaya arab. Lo tau gak budaya arab yang mendarah daging itu minum khamar, dilurusin sama islam sampe beberapa periode dakwah Rasulullah saking sulitnya dilepasin. Ayat al-quran yang diturunkan pun perlahan, gak langsung mengharamkan minuman keras. Setidaknya ada 4 tahap ayat, mulai dari memperkenalkan bahwa ada minuman ini di masyarakat arab, menyebutkan lebih banyak mudharatnya, memerintahkan orang jangan mendekati sholat dalam pengaruh khamar hingga mengharamkannya. Budaya arab yang mana yang lo sebut arabisasi...? Jangan lo pikir juga semua orang arab itu baik, lo gak kenal abu jahal? 

Kalo bicara soal muslim sih emang gak sempurna. Gw, elo, mereka. Gak usahlah ngomong yang radikal, ngomong yang munafik juga bejibun. Ngaku islam tapi ngejek ayat sucinya sendiri, lebih parah dari yang non muslim. Kalo non muslim ketauan imannya beda . Yang munafik ini yang diperingatin banget banget ama Rasulullah lebih parah dari non muslim karena gak keliatan. Di jamannya beliau aja udah ada, apalagi sekarang.

Makanya al-quran itu jadi mukjizat, bekal ampe akhir jaman, karena kalo lo mau tau soal islam, baca aja itu. Ini satu-satunya kitab yang nantangin, ada gak yang bisa bikin satu ayat aja serupa al-quran. Prove it. Orang2 arab dulu yang kemampuan sastranya diatas rata-rata aja pada nyerah gak sanggup, la situ orang Indonesia mau bikin islam nusantara seolah ayat al-quran dan ajaran islam gak merepresentasikan semuanya.  Liatlah muslim yang menerapkannya, bukan muslim yang merendahkannya, bukan pula muslim yang bacanya sepotong-sepotong ayat tanpa pemahaman trus nyebarin ke orang lain agar terbawa dalam kedangkalan pola pikirnya.

Jadi miris aja sih, kalian bicara soal kearifan dan toleransi, lalu datang ke israel dan memeluk hangat tangan mereka yang berlumuran darah busuk radikalisme sesungguhnya. Cukup kunci rumah aja yang ganda, standar pemikiran jangan.

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget