TITO KARNAVIAN DAN REZIM JOKOWI TERPAPAR KAPITALISME


oleh : Bejo Legowo

"Dalam pandangan Malaysia kemarin, saya bertemu dengan banyak tokoh di sana, politik Indonesia itu stabil sekarang, terutama semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 saja," ujar Tito Karnavian saat berpidato dalam acara di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/11)

Ungkapan Tito ini memberikan makna bahwa gerakan 212 adalah penghambat terwujudnya stabilitas politik

Dalam makna lain Gerakan 212 dianggap oleh Tito akan terus membuat gaduh politik dan akhirnya membuat politik tidak stabil

Kondisi politik yang tidak stabil dan terus gaduh dianggap akan mengganggu iklim investasi karena muncul ketidanyamanan psikologis para investor

Saat ini investasi asing dianggap penting oleh rezim Jokowi untuk menghadapi resesi global 2020

Resep ini ternyata sejalan dengan bisikan World Bank pada Jokowi

Sudah cukup dimengerti oleh banyak kalangan bahwa tanda-tanda resesi global 2020 terjadi karena sistem yang diberlakukan di dunia dan Indonesia saat ini adalah kapitalisme yang memang biangnya krisis

Solusi investasi asing untuk negara berkembang seperti Indonesia juga merupakan solusi gaya kapitalisme yang ujungnya Indonesia akan semakin terjajah dan tak memiliki kedaulatan

Agar solusi tersebut dapat berjalan dengan baik maka  rezim Jokowi harus sigap mengembalikan stabilitas politik, sehingga situasi politik di dalam negeri tidak memperkeruh kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik

Bergabungnya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi telah mengurangi kegaduhan politik.  Tetapi dengan masih bergeraknya 212 untuk menuntut keadilan dianggap akan merusak stabilitas politik yang mulai membaik

Point nya, semua elemen masyarakat termasuk 212 akan dipaksa oleh rezim Jokowi melalui para pembantunya termasuk di dalamnya Tito Karnavian untuk diam atau mensupport rezim agar investasi asing mengalir lancar ke Indonesia

Oleh karena itu rezim Jokowi akan terus mengejar dan menekan penyebaran ide Khilafah karena ide Khilafah ini akan menjadi pemicu perlawanan pada kapitalisme

Termasuk kebijakan pengawasan ceramah di masjid dan penataan ormas, tak bisa dipisahkan dari upaya menjaga agar investasi asing lancar masuk ke Indonesia

Walhasil,  semua kebijakan rezim Jokowi termasuk Tito Karnavian adalah terang benderang terpapar kapitalisme yang sangat membahayakan eksistensi Indonesia

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget